BPS: Kemiskinan di Jawa Barat Turun per Maret 2025, Tapi Penduduk Miskin Perkotaan Justru Bertambah
BPS-dok-Radarmajalengka.com
Meski jumlah penduduk miskin menurun, indikator kualitas kemiskinan justru memburuk:
- Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) naik dari 1,05 menjadi 1,17
- Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) naik dari 0,24 menjadi 0,29
“Artinya, walaupun jumlahnya berkurang, rata-rata pengeluaran penduduk miskin makin jauh dari garis kemiskinan, dan ketimpangan di antara mereka meningkat,” jelas Darwis.
BACA JUGA:Pemkab Indramayu Targetkan 150 Dapur MBG untuk Tingkatkan Gizi Masyarakat dan Dorong Ekonomi Lokal
Gini Ratio: Ketimpangan Perkotaan Masih Tinggi
BPS juga mencatat Gini Ratio Jawa Barat sebesar 0,416, masuk dalam kategori ketimpangan sedang. Namun, terdapat perbedaan signifikan antara kota dan desa:
- Gini Ratio kota: 0,426
- Gini Ratio desa: 0,323
Meski demikian, baik di kota maupun desa, Gini Ratio menurun dibandingkan periode sebelumnya, menunjukkan perbaikan distribusi pengeluaran masyarakat kelas bawah.
“Secara kuantitatif, kemiskinan memang menurun. Namun secara kualitatif, kesejahteraan penduduk miskin belum mengalami peningkatan signifikan. Ini menjadi catatan penting bagi pembuat kebijakan,” tutup Darwis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
