Ini Dia Lima Kecamatan di Majalengka Miliki Produksi Tembakau
Petani tembakau di wilayah selatan Majalengka memanen hasil tanamnyaa. Bupati Eman mencatat ada lima kecamatan di Majalengka yang memiliki potensi produksi tembakau.-dok-radarmajalengka
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Bupati Majalengka, Drs H Eman Suherman MM, menyatakan bahwa Kabupaten Majalengka memiliki potensi besar di sektor pertanian tembakau.
Berdasarkan data Open Data Majalengka tahun 2024, lahan tembakau tercatat tersebar di lima kecamatan. Kecamatan Bantarujeg menjadi wilayah dengan lahan terluas, yakni 595,44 hektare, disusul Kecamatan Lemahsugih dengan sekitar 591 hektare. Keduanya menjadi pusat produksi tembakau terbesar di Majalengka.
Sementara itu, tiga kecamatan lainnya memiliki luas lahan yang lebih kecil. Di Kecamatan Malausma, lahan tembakau tercatat 16,11 hektare, Kecamatan Panyingkiran sekitar 11 hektare, dan Kecamatan Kertajati hanya memiliki sekitar 5 hektare.
“Meski memiliki potensi bahan baku yang melimpah, hingga kini Majalengka belum memiliki industri rokok lokal,” kata Bupati Eman.
Melihat peluang tersebut, Eman membuka kesempatan seluas-luasnya bagi investor untuk mengembangkan industri rokok di Majalengka. Ia menambahkan, selain tembakau, Majalengka juga memiliki potensi pendukung seperti ketersediaan cengkeh.
“Mudah-mudahan ke depan ada investor luar yang ingin membuka bisnis di bidang rokok. Potensi kita jelas: cengkeh banyak, tembakau juga banyak,” ujarnya.
Menurut mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka itu, industri rokok selama ini lebih berkembang di daerah lain, padahal Majalengka memiliki kapasitas yang sama untuk tumbuh di sektor tersebut.
“Selama ini produsen rokok banyak berasal dari daerah Jawa Timur atau Jawa lainnya. Mudah-mudahan ada investor yang masuk ke Majalengka. Saya sangat terbuka, dan jika ada yang datang akan saya dorong serta fasilitasi,” katanya.
Eman menegaskan bahwa dari sisi regulasi dan perizinan, Pemerintah Kabupaten Majalengka siap memberikan kemudahan bagi calon investor. Ia menyebutkan bahwa keberadaan industri rokok bakal membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Segala regulasi pasti akan dibantu. Kehadiran pabrik baru tentu berdampak langsung terhadap peningkatan PAD,” pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
