PT SMU Majalengka Terapkan Sistem Transparan dan Fokus Bisnis Baru Air Minum serta Beras
Komisaris PT SMU, Bahtera Kurniawan-Dok-Baehaqi
RADARMAJALENGKA.COM-Majalengka – PT Sindangkasih Multi Usaha (SMU), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Majalengka, tengah bersiap melakukan transformasi besar dalam tata kelola dan arah bisnisnya.
Ketua Komisaris PT SMU, Bahtera Kurniawan, menegaskan bahwa pembenahan akan difokuskan pada transparansi keuangan dan pembangunan lini usaha baru yang lebih strategis.
Menurut Bahtera, PT SMU akan menerapkan sistem tri partite. Dalam mekanisme ini, setiap transaksi pembayaran kontraktor akan dilakukan melalui Bank Majalengka untuk memastikan alur keuangan transparan sekaligus meminimalisasi potensi penyalahgunaan.
“Semua transaksi wajib melalui Bank Majalengka. Contohnya, kontraktor yang mengambil aspal dari PT SMU membayar langsung ke perusahaan, lalu pembayaran dari PUTR ke kontraktor juga masuk ke rekening di Bank Majalengka. Dari situ, bank secara otomatis memotong sesuai kewajiban ke PT SMU. Dengan cara ini, tidak ada lagi ruang untuk utang atau penundaan pembayaran,” jelas Bahtera.
Selama ini, PT SMU masih berperan sebagai perantara atau broker di berbagai sektor, seperti penyediaan aspal, gas, obat-obatan hingga pengelolaan tanah. Namun, model bisnis tersebut dinilai belum memiliki arah yang jelas.
Karena itu, Bahtera berkomitmen menghadirkan dua fokus bisnis utama yang dianggap potensial, yakni air minum dalam kemasan (AMDK) serta pengolahan beras.
BACA JUGA:Prompt Gemini AI Edit Foto Keluarga Ini Bisa Bikin Keluarga Kamu Tampil Formal Tanpa Keluar Uang!
“Majalengka adalah salah satu sentra gabah terbesar di Jawa Barat, tetapi beras kita justru sering dibawa ke daerah lain seperti Indramayu dan Cirebon. Padahal kualitas beras Majalengka sangat baik. PT SMU sebenarnya memiliki fasilitas resi gudang dan alat pengolahan beras, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Ini bisa menjadi peluang besar untuk menghasilkan produk beras lokal dengan merek sendiri, bahkan bisa digunakan untuk program bantuan pangan,” ungkapnya.
Selain dua sektor utama itu, PT SMU juga berencana mengembangkan beberapa unit usaha pendukung.
Di antaranya adalah in-house clinic dengan distribusi obat-obatan melalui Apotek Silih Asih, usaha katering yang bekerja sama dengan perusahaan swasta, serta layanan payment counter yang ditempatkan di desa untuk mempermudah masyarakat dalam membayar pajak daerah.
Bahtera optimistis langkah strategis ini dapat mengubah wajah PT SMU yang selama ini hanya dikenal sebagai perantara bisnis.
Dengan transparansi keuangan, kolaborasi bersama Bank Majalengka, serta fokus pada produk unggulan, PT SMU diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Majalengka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
