Biaya Sewa Tinggi Tantangan Majalengka Mart, Begini Penjelasan Asep Rachmat
Penggagas Majalengka Mart Asep Rachmat tunjukan prodak umkm Majalengka-Almuaras-radarmajalengka
MAJALENGKA , RADARMAJALENGKA.COM – Majalengka Mart kini menjadi rujukan pemasaran KUKM di Indonesia.
Penggagas sekaligus Owner Majalengka Mart, Asep Rachmat SE, mengaku kaget sekaligus bangga karena konsep minimarket yang diusung Majalengka Mart dikabarkan akan diadopsi di sejumlah daerah di Indonesia.
Menurut Asep, beberapa waktu lalu ia menerima kunjungan tidak resmi dari pihak Kementerian KUKM.
Mereka melakukan wawancara dan menanyakan detail mengenai konsep yang dijalankan Majalengka Mart.
Ia tak menyangka jika usaha yang dirintisnya itu mendapat perhatian hingga ke tingkat nasional.
“Ya, pekan lalu ada kunjungan dari kementerian dan juga dari Kota Baru, Kalimantan Selatan. Sebagai warga Majalengka tentu saya merasa bangga,” ujarnya saat ditemui di kantor Majalengka Mart, Jalan KH Abdul Halim, tak jauh dari Bunderan Munjul, Jumat (26/9/2025) lalu.
BACA JUGA:Kasus Viral Pejabat Majalengka Diduga Hamili Wanita, Bupati Bentuk Tim Investigasi Internal
Asep mengungkapkan, tahun lalu pihaknya juga pernah menerima tamu dari Medan yang menyatakan minat untuk mengadopsi konsep Majalengka Mart.
“Majalengka Mart memang menjadi wadah bagi pelaku UKM di Kabupaten Majalengka. Kami membantu pemasarannya, dan sekarang semakin banyak warga luar daerah yang datang membeli oleh-oleh ke sini,” jelasnya.
Majalengka Mart berdiri sejak November 2017 dengan tujuan mengakomodasi produk-produk lokal UMKM Majalengka, mulai dari makanan khas hingga produk nonkuliner seperti tas, kerajinan tanah liat, dan lainnya.
“Harapan besarnya warga Majalengka tidak hanya jadi penonton. Alhamdulillah, kini Majalengka Mart semakin diakui,” ungkap Asep.
BACA JUGA:Clan of Classy Yamaha Vol. 2: Cerminan Gaya Hidup Berkendara Anak Muda Jaman Now
Menurutnya, saat ini produk yang paling dicari konsumen adalah jajanan tradisional seperti opak, rangginang, dan gula cakar.
Namun, Majalengka Mart tidak hanya berperan sebagai pusat penjualan, melainkan juga mendorong peningkatan produksi serta mengembangkan usaha pelaku UMKM.
“Keberadaan Majalengka Mart menjadi jembatan bagi UMKM di Kabupaten Majalengka, bukan semata-mata untuk profit,” tutur Asep, yang juga dipercaya sebagai pendamping KUKM di Jawa Barat.
Ia menambahkan, jumlah UMKM di Majalengka kini menyusut dari 3.000–4.000 menjadi sekitar 1.000 unit usaha yang masih bertahan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
