Lewat Pendampingan Gula Semut, Reforma Agraria Bangkitkan Ekonomi Desa Hargorejo Kulon Progo

Selasa 23-12-2025,13:25 WIB
Reporter : Baehaqi
Editor : Baehaqi

RADARMAJALENGKA.COM-Kulon Progo – Program Reforma Agraria terbukti mampu mendorong kemandirian ekonomi desa. Hal tersebut dirasakan langsung oleh warga Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, yang kini bangkit melalui pendampingan usaha olahan gula semut.

Berada di lereng perbukitan Menoreh, Desa Hargorejo sebelumnya dikenal sebagai penghasil nira kelapa yang dijual mentah dengan harga relatif rendah. Namun sejak adanya pendampingan dari program Reforma Agraria, warga mulai mengolah nira menjadi produk bernilai tambah berupa gula semut.

Ketua Petani Gula Semut Desa Hargorejo, Sadiman, mengatakan bahwa pendampingan tersebut memberikan perubahan signifikan bagi petani.

BACA JUGA:Rekomendasi Motor Listrik Roda 3 Anti Hujan & Anti Panas: Solusi Berkendara Harian yang Nyaman

“Dulu kami hanya menjual nira mentah ke pengepul dengan harga murah. Setelah ada pendampingan dari Reforma Agraria, kami bisa mengolah sendiri menjadi gula semut, mulai dari produksi, pengemasan hingga pemasaran,” ujarnya.

Dampak positif program ini juga dirasakan oleh pelaku usaha lainnya. Mitro, salah satu pengrajin gula semut, menyebutkan bahwa pendampingan pemerintah meningkatkan semangat petani untuk menjaga kualitas produk.

“Alat produksi sekarang lebih memadai. Produksi meningkat, penghasilan juga naik. Kami bahkan bisa memperbaiki dapur produksi dan menambah peralatan,” katanya.

BACA JUGA:Dicicil Mulai dari 500 Ribuan, Segini Harga Motor Listrik Roda Tiga dari Selis yang Sudah Anti Hujan dan Panas

Melalui skema Penataan Aset dan Akses Reforma Agraria, warga Desa Hargorejo memperoleh kepastian hukum atas tanah mereka melalui sertipikat hasil Prona 2016 dan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 2019. Kepastian tersebut menjadi fondasi penting dalam pengembangan usaha produktif masyarakat.

Kolaborasi lintas sektor antara Kantor Pertanahan Kabupaten Kulon Progo, pemerintah daerah, serta PT Nira Lestari Internasional turut memperkuat daya saing gula semut Hargorejo. Hasilnya, produk gula semut desa ini mampu menembus pasar nasional hingga internasional.

Lurah Hargorejo, Bekti Murdayanto, berharap pendampingan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) terus berlanjut.

“Dengan pendampingan dari BPN, nilai ekonomi gula merah bisa meningkat melalui produksi gula semut. Kami berharap program lanjutan dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

BACA JUGA:Mulai Rp15 Jutaan! Ini Harga Motor Listrik Roda Tiga dari Model Kabin Terbuka hingga Tertutup, Bisa Buat Usaha

Kini, geliat ekonomi Desa Hargorejo semakin terasa. Pendapatan warga meningkat, generasi muda mulai terlibat dalam usaha gula semut, serta semangat gotong royong kembali tumbuh. Bagi masyarakat setempat, Reforma Agraria bukan sekadar program, melainkan awal kemandirian ekonomi desa yang berkelanjutan.

Kategori :