Menteri Nusron Siapkan Evaluasi Tata Ruang Sumatera Pascabencana Banjir untuk Minimalkan Risiko ke Depan

Kamis 04-12-2025,19:28 WIB
Reporter : Baehaqi
Editor : Baehaqi

RADARMAJALENGKA.COM-SEMARANG — Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mendorong Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengambil langkah strategis dengan melakukan evaluasi tata ruang pascabencana. 

Evaluasi ini dinilai penting untuk memastikan penataan ruang di wilayah terdampak kembali disesuaikan dengan karakter lingkungan serta memiliki ketahanan terhadap risiko bencana.

Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menyampaikan bahwa evaluasi tata ruang akan dilakukan setelah tahap tanggap darurat selesai. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mencegah berulangnya kejadian serupa.

BACA JUGA:Menteri Nusron Ajak Mahasiswa UNDIP Jadi Motor Penggerak Tata Ruang dan Pertanahan Indonesia yang Berkelanjuta

“Kalau sudah tahap tanggap darurat selesai, kami pasti akan melakukan evaluasi tata ruang. Mana yang tidak sesuai dengan pola ruangnya, kita ubah supaya sesuai,” jelas Menteri Nusron usai menghadiri acara Indonesia Punya Kamu di Universitas Diponegoro (UNDIP), Selasa (2/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa pendekatan serupa telah dilakukan pada penataan ulang kawasan rawan banjir di Jakarta. Evaluasi kala itu dilakukan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian PUPR, serta instansi terkait lainnya. 

Kolaborasi tersebut menghasilkan perbaikan pola ruang di sejumlah wilayah yang dinilai tidak adaptif terhadap dinamika lingkungan.

Dalam evaluasi tata ruang di Sumatera nanti, ATR/BPN akan bekerja sama dengan pemerintah daerah sebagai pemilik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan kementerian lintas sektor. 

BACA JUGA:Cek Keaslian Sertipikat Elektronik Kini Lebih Mudah, Tinggal Scan Barcode via Aplikasi Sentuh Tanahku

Menteri Nusron menegaskan bahwa evaluasi tidak boleh bersifat administratif semata, tetapi harus menghasilkan solusi ruang yang benar-benar melindungi masyarakat.

Ia juga menyoroti bahwa banyak kejadian banjir maupun longsor bersumber dari pelanggaran atau ketidaksesuian pemanfaatan ruang dengan daya dukung lingkungan. Karena itu, penyesuaian tata ruang menjadi instrumen penting untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang.

“Konsistensi penerapan tata ruang adalah kunci pencegahan. Evaluasi pascabencana membantu bukan hanya memulihkan kawasan, tetapi memperkuat sistem ruang agar lebih defensif terhadap bencana,” tegasnya.

Menteri Nusron turut menyampaikan belasungkawa atas korban bencana di tiga provinsi tersebut.

“Kita doakan saudara-saudara kita yang wafat agar diterima Allah, dosa-dosanya diampuni, dan keluarganya diberi kesabaran. Semoga bencana ini segera mereda dan tidak meluas,” tutupnya.

Dalam agenda di UNDIP tersebut, Menteri Nusron didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol, Shamy Ardian, serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah, Lampri. 

Kategori :