Selain itu, BBWS juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga vegetasi di bantaran sungai, karena akar tanaman berperan penting menahan erosi alami.
“Kami tidak hanya membangun fisik, tetapi juga memperkuat kesadaran lingkungan masyarakat. Sungai Cimanuk adalah sumber kehidupan yang harus kita jaga bersama,” tutur Agus Kuncoro.
Ia menambahkan, kerja sama antara BBWS Cimanuk–Cisanggarung, Pemkab Majalengka, dan masyarakat menjadi bukti bahwa penanganan sungai tidak bisa dilakukan sepihak.
Data yang diperoleh dari lapangan kini tengah diproses menjadi bahan desain teknis untuk menentukan bentuk konstruksi paling ideal di lokasi terdampak.
BACA JUGA:Ayo Edit Foto Diri Sendiri Jadi Action Figure, dengan Kumpulan 5 Prompt Gemini AI Mainan Miniatur
Dengan langkah terukur dan berbasis data tersebut, imbuh Agus, BBWS menunjukkan keseriusannya dalam memitigasi risiko bencana akibat gerusan Sungai Cimanuk.
Meski proses ini membutuhkan waktu dan tahapan, pendekatan ilmiah serta kolaboratif yang ditempuh diyakini menjadi kunci utama keberhasilan. (ade)