Majalengka sendiri saat ini tengah menghadapi tantangan serius. Meski ditopang oleh kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan kawasan industri, banyak masyarakat di pedesaan yang belum merasakan dampak nyata dari pembangunan tersebut. Petani masih bergulat dengan harga gabah yang tidak stabil, sementara buruh kerap kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Kondisi ini mempertegas relevansi pesan Ateng bahwa pembangunan ekonomi harus merata dan tidak boleh hanya dinikmati oleh kawasan perkotaan atau segelintir kalangan. Di sinilah Empat Pilar Kebangsaan, menurutnya, dapat menjadi pedoman agar pembangunan benar-benar menyejahterakan seluruh rakyat. (bae/adv)