Terakhir, keputusan Prabowo dalam menghadapi dilema antara abolisi dan keadilan adalah lebih dari sekadar manuver politik biasa. Ini adalah sebuah pernyataan tegas tentang visi kepemimpinannya yang berani menempatkan integritas dan komitmen pada keadilan sebagai landasan utama, meskipun harus menghadapi konsekuensi politik yang tidak mudah.
Melalui langkah ini, ia bukan hanya berupaya menciptakan stabilitas, melainkan juga menanamkan fondasi kepemimpinan yang berintegritas di tengah pusaran politik pragmatis. Wallahualam.
Penulis Dosen Universitas Majalengka sekaligus Ketua LP Ma'arif NU PCNU Kabupaten Majalengka.