PKK Didorong Jadi Solusi Pengelolaan Sampah di Jawa Barat

Kamis 05-06-2025,09:33 WIB
Reporter : Baehaqi
PKK Didorong Jadi Solusi Pengelolaan Sampah di Jawa Barat

RADARMAJALENGKA.COM— Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) diminta bertransformasi menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan persoalan lingkungan, khususnya masalah sampah di daerah. Hal ini ditegaskan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti, dalam kegiatan Bina Wilayah (Binwil) TP PKK Kabupaten Purwakarta, yang digelar di Komplek Pemerintah Daerah Purwakarta, Rabu (4/6/2025).

Dalam arahannya, Siska menyampaikan bahwa program kerja PKK harus menjawab langsung kebutuhan dan persoalan aktual masyarakat, salah satunya terkait timbunan sampah yang semakin mengkhawatirkan di Jawa Barat.

BACA JUGA:Komisi II DPRD Majalengka Bahas Penegakan Perda Pajak Daerah, Fokus pada Pajak Restoran, Air Tanah, dan Parkir

BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI: Kinerja Terus Tumbuh dan Tetap Optimis

"Setiap hari, Jawa Barat menghasilkan sekitar 35 ribu ton sampah. Namun baru 40 persen yang tertangani. PKK harus hadir menjadi solusi konkret atas masalah ini," ujar Siska, didampingi jajaran pengurus TP PKK Provinsi Jawa Barat.

PKK Diharapkan Jadi Motor Edukasi dan Aksi Lingkungan

Siska menjelaskan, mayoritas sampah di Jawa Barat terdiri dari 60 persen sampah organik dan 40 persen nonorganik. Sayangnya, sebagian besar sampah tersebut belum terkelola dengan baik. Menurutnya, PKK bisa mengambil peran aktif, khususnya melalui Pokja III, dalam mendorong program pengelolaan sampah hingga ke tingkat posyandu.

Ia menekankan pentingnya penyelesaian masalah sampah di tingkat keluarga. Salah satunya melalui pemanfaatan sampah organik menjadi pakan magot, yang dapat digunakan sebagai pakan alternatif bagi ikan dan ternak. Selain itu, sampah organik juga dapat diolah menjadi kompos untuk budidaya tanaman pangan seperti cabai dan kangkung di pekarangan rumah.

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Kadipaten Panen Raya Jagung Bersama Petani di Majalengka

"Jika ini berjalan, maka PKK bukan hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan mendukung program pemberian makanan tambahan (PMT) di posyandu secara mandiri," ungkapnya.

Peran Keluarga Kunci Sukses Program Minim Sampah

Siska juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam memilah sampah dari sumbernya. Mengingat data menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu penghasil sampah makanan terbesar di dunia, dengan volume mencapai 20,93 juta ton per tahun, mayoritas berasal dari sektor rumah tangga.

"Pola hidup minim sampah harus dimulai dari rumah. Ini tugas kader PKK di semua level, dari RT hingga kabupaten. Edukasi dan kesadaran harus menjadi program utama," tegas Siska.

BACA JUGA:Tampil di Pameran Kopi Dunia di Amerika Serikat, UMKM Kopi Binaan BRI Tembus Pasar Internasional

PKK Purwakarta Siap Tindaklanjuti Arahan

Kategori :