Namun demikian, saat ini pihaknya telah melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE). Baik dari riwayat pasien hingga faktor lainnya diduga akibat lingkungan yang kotor.
Endang menjelaskan jika virus ini bukan karena gigitan nyamuk melainkan penyebaran akibat kontak antara terinfeksi dengan orang lainnya. Sementara pihaknya menyatakan untuk mengisolasi terduga guna meminimalisir kontak dengan orang lainnya.
Selain lingkungan, lanjut dia, penyebaran pintu masuknya bisa dari udara dan tempat lain. Saat ini pihaknya berupaya cepat dengan melakukan penyuluhan dilingkungan yang kurang bersih supaya masyarakat lebih memahami serta menjaga makanan yang dikonsumsi agar lebih layak.
"Kami apresiasi respon cepat tim dokter dari Bandung (Dinkes Provinsi Jawa Barat) bisa datang langsung. Sementara tim dokter menginstruksikan untuk mengisolasi terduga guna meminimalisir kontak dengan terduga serta menekan angka pasien terinfeksi virus Difteri tersebut," tambahnya.
BACA JUGA:Bupati Terpilih Eman Lepas Peserta Jalan Sehat Persis
Menurut Endang, kasus difteri tentu membutuhkan penanganan yang serius dan penanganan secara khusus. Kasus ini tentu mengulang pada tahun 2016 lalu saat dirinya menjabat kepala Puskesmas Ligung.
"Dulu tahun 2016 muncul kasus yang sama didaerah utara kota angin yakni Kecamatan Ligung. Informasi yang dihimpun, ada empat pasien warga Blok Loji Desa Ligung Kecamatan Ligung. Sekarang di Sukawera kecamatan Ligung lagi," tutur Endang.
Menurut dia, saat kasus pada tahun 2016 lalu itu merupakan satu keluarga dan tinggal serumah. Bahkan pemeriksaan tim medis langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang terjun langsung ke wilayah Ligung.