
"Suara enggak jelas. Padahal awalnya ingin ngikutin, tapi karena gak jelas, jadi ya gak sampai selesai," imbuh dia.
Pembatasan Media Untuk Meliput
Pada debat perdana Pilkada Majalengka Majalengka juga menuai protes dari kalangan media. Erick Disy Darmawan misalnya, ia terpaksa hanya menyimak adu gagasan kedua Paslon tersebut diluar area debat.
"Dibatasi jadi tidak bisa masuk. Iya saya jalankan prosedur KPU Majalengka. Jadi nyimaknya diluar," ungkap wartawan Detik.com ini.
Erick mengaku tidak maksimal mendengarkan debat perdana di channel YouTube KPU Majalengka lantaran terkendala beberapa faktor. Sehingga dia harus bergantian meminjam ID Card dengan beberapa media lain agar bisa mengikuti jalannya debat.
"Pas mengakses di channel YouTube KPU tidak jelas. Apalagi setiap sesi adu gagasan (program). Jadi terpaksa pinjam id card yang sudah disediakan KPU bergantian dengan teman wartawan lainnya. Tapi sempat tidak diperbolehkan masuk oleh Satpam KPU-nya," beber Erick. (ono)