Kemudian proses yang terakhir dalam tahapan program tersebut yakni praktik pembuatan pupuk VOC dan kompos.
Menurut Azkal, salah satu aspek penting dari pertanian berkelanjutan adalah penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan. Pada tahap ini, mahasiswa memberikan pelatihan tentang cara membuat pupuk VOC (Volatile Organic Compound) dan kompos dari bahan-bahan organik yang mudah ditemukan di sekitar desa.
"Pupuk VOC dan kompos ini diharapkan dapat menjadi alternatif pupuk kimia, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas tanah secara alami," harap Azkal.
Sementara itu, narasumber pelatihan kegiatan, Rosdiana Haq menambahkan program GENSAR diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Desa Cikeleng.
Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, masyarakat diharapkan mampu mengelola lahan pertanian mereka dengan lebih baik, menghasilkan produk pertanian yang lebih berkualitas, dan menjaga keseimbangan ekosistem desa.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menumbuhkan semangat gotong royong dan kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama, yaitu ketahanan pangan yang berkelanjutan.
"Melalui program GENSAR, Mahasiswa KKN-T Universitas Majalengka (Unma) berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan desa yang mandiri dan berdaya, serta menciptakan model pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Desa Cikeleng," tambah Rosdiana diamini narasumber lainnya Fatir Abdul Jabar.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh aparat desa, PPL Desa Cikeleng, Poktan (Kelompok Tani), KWT (Kelomlok Wanita Tani), kepala dusun, ibu-ibu dan para kader PKK, dan warga desa setempat. (ono)