Deden menyampaikan, dalam pilkada pun dipastikan jumlah pemilihnya akan bertambah meski total TPS-nya lebih sedikit dibanding Pemilu 2024.
Namun, hingga kini pihaknya belum memetakan lokasi TPS yang termasuk kategori rawan bencana atau lainnya, karena masih berkonsentrasi untuk menyusun pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih.
"Yang sekarang menjadi fokus kami adalah data pemilihnya dulu, disusun dari hasil coklit yang dilaksanakan hingga 24 Juli 2024 mendatang," tandas Deden. (ono)