MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Dalam proses pemungutan suara, pada Rabu (14/2) ada hal unik di Kabupaten Majalengka. Yang mana ditemukan sebuah replika berbentuk candi berdiri di tempat pemungutan suara (TPS).
Bahkan selain ada replika candi, para petugas KPPS yang sedang bertugas, terlihat menggunakan pakaian adat seperti masa kerajaan.
Contohnya ada yang memakai pakaian kampret atau pakaian adat Sunda, memakai gulang-gulang, lengkap dengan aseoris tameng dan tongkatnya.
Dari pantauan wartawan, replika berbentuk candi tersebut berada di TPS 002, wilayah Desa Jatipamor, Kecamatan Penyingkiran.
BACA JUGA:4 Wisata Air di Kabupaten Majalengka, Bisa Buat Basah-basahan Seru nih, Yuks!
Saat dikonfirmasi Ketua KPPS Maya Berlin mengungkapkan TPS 002 berkonsep terakota. Dengan tujuan memberikan motivasi kepada warga, untuk datang ke TPS dan mentukan pilihannya.
Bahkan ada makna dan harapan di balik konsep tersebut, di mana sebuah bangunan candi biasanya identik dengan kesucian dan kebersihan.
Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia dirinya berharap Pemilu 2024 ini bisa berjalan dengan bersih dan suci.
Komisioner KPU Majalengka Nia Nazmiatun sangat mengapresiasi para anggota KPPS yang telah mendesain lokasi TPS dengan konsep yang unik.
BACA JUGA:Panwascam Sumberjaya Tidak Temukan Pelanggaran Selama Masa Kampanye
Karena menurutnya bisa meningkatkan partisipasi pemilih untuk datang ke TPS
"Tentu ini jadi ajang motivasi untuk pemilih untuk datang ke TPS. Saya sangat mengapresiasi sekali, luar biasa sekali Ini artinya mendukung untuk meningkatkan partisipasi pemilih untuk datang ke TPS,” katanya.
Dirinya juga menargetkan, partisipasi pemilih di Pemilu 2024 ini bisa meningkatkan menjadi 85 sampai dengan 90 persen. Pada 2019 partisipasi pemilih di angka 82 persen.
“Terget kita di 2024 angka 85 sampe 90 persen. Mudah-mudahan support dari pemerintah dan teman-teman PPK PPS dan KPPS yang telah melakukan sosialisasi ini bisa menambah dan meningkatkan partisipasi dari pemilih,” harapnya. (bae)
BACA JUGA:MENARIK! TPS di Putridalem Usung Konsep Pewayangan