Fotografi : Menyelami Antara Sakral dan Viral

Senin 05-02-2024,11:24 WIB
Reporter : Ono Cahyono
Editor : Ono Cahyono

SAAT sedang hunting di atas terasering Panyaweuyan Majalengka kami di kagetkan dengan teriakan seseorang dari bawah, dengan nada keras orang tersebut tampak memaki kami, beberapa diantara kami yang memang masih muda tampak ketakutan dengan teriakan tersebut, tapi saya pun selaku orang yang mengajak mereka untuk hunting mencoba untuk menenangkan, setelah berbicara dengan orang tersebut akhirnya kami pun melanjutkan hunting foto.

 

Kejadian seperti diatas bukanlah pertama kali kami alami, karena sebelum dan sesudahnya pun kami mengalami beberapa penolakan dari warga untuk mendatangi dan mengambil gambar sebuah spot foto, dengan berbagai alasan dari mulai takut merusak ekosistem, alasan sakral atau mistis pun pernah kami alami.

 

Seperti yang terjadi saat kami akan memotret Curug Ibun Pelangi di Desa Sukasari Kaler. Dengan berbekal Tambang yang kami beli dari pasar seharga 40 ribuan kami pun memberanikan diri untuk turun karena memang jalan untuk menuju ke curug tersebut belum ada dan belum biasa dilalui oleh warga karena mereka masih menganggap tempat tersebut sakral untuk dikunjungi. 

 

Setelah kami berdiskusi dengan warga untuk tetap mendatangi tempat tersebut kami pun mengambil beberapa spot foto dan tidak lama berselang foto-foto tersebut pun menjadi viral.

 

Banyak warganet yang ingin berkunjung ke tempat-tempat yang kami sebarkan melalui facebook saat itu, beberapa ada yang langsung meminta untuk diajak namun ada juga beberapa yang datang sendiri.

 

Bahkan ada beberapa dari warga asing yang ingin berkunjung, dan puncaknya saat Gubernur Jawa Barat saat itu berkunjung ke Panyaweuyan dan mengucurkan dana untuk Pembangunan percepatan Objek wisata Panyaweuyan.

 

Cerita diatas merupakan obrolan singkat penulis dengan Kang Okka Supardan, seorang fotografer yang menjadikan Panyaweuyan dan sekitarnya menjadi viral.

 

Menurut pengakuan beliau masih banyak warga yang menolak tempat-tempatnya dikunjungi oleh banyak orang terlebih oleh orang luar karena mereka masih menganggap tempat-tempat tersebut merupakan tempat suci atau sakral.

Kategori :