RADARMAJALENGKA.COM-Qomar resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Cirebon.
Penunjukan ini dinyatakan sah setelah Qomar menerima Surat Keputusan Nomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/222/VIII/2023 dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN.
Penyerahan surat keputusan tersebut dilakukan oleh Desy Ratnasari, Ketua DPW PAN Jawa Barat, dan Hasbullah, Sekretaris DPW PAN Jawa Barat, dalam sebuah acara resmi, Minggu (3/9/2023).
Ketua DPW PAN Jawa Barat, Desy Ratnasari mengatakan, pemilihan Abah Qomar sebagai Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon adalah hasil dari proses demokratis dan konsolidasi internal partai.
“Abah Qomar dengan pengalamannya akan mampu membawa PAN Kabupaten Cirebon menjadi yang terdePAN, dengan populernya Abah Qomar juga diharapkan dapat menumbuhkan lebih banyak pendukung PAN.,” kata Desy Ratnasari.
Buat Anda yang penasaran dengan sosoknya, berikut profil Nurul Qomar selengkapnya
Pria ini dilahirkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1960 dari pasangan keluarga KH. Achmad Yusri dan Hj. Siti Choridah, anak pertama dari tujuh bersaudara, keluarga besar kakeknya tinggal di Cirebon, Jawa Barat, ibu kandungnya berasal dari Desa Sindang, Indramayu dan Bapak kandungnya berasal dari Desa Ciekek, Pandeglang-Banten.
Sosok yang pernah dibesarkan oleh TOMTAM GRUP dan EMPAT SEKAWAN ini menjadi Anggota DPR-RI periode 2009-2014, Ia memutuskan untuk pindah ke Kabupaten Cirebon.
Pada kontes Pemilihan Umum Bupati Cirebon 2013, H. Nurul Qomar akan mencalonkan diri sebagai Bupati Cirebon Tahun 2013 - 2018 dari Partai Demokrat.
Ia berpasangan dengan Drs. H. Subhan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon dengan mengusung jargon "MARHABAN".
Pada kontes Pemilihan Umum Bupati Cirebon 2018 dia kembali mengikuti kontestasi ini, tetapi kali ini mencalonkan sebagai calon wakil bupati menjadi pasangan dari Mohammad Luthfi yang juga pernah menjadi cabup saingannya pada tahun 2013.
Pasangan ini diusung oleh PKB dan Partai NasDem yang mendaftar pada akhir-akhir setelah Qomar tidak mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat dan akhirnya mendapat rekomendasi dari Partai NasDem yang sebelumnya memberikan rekomendasinya pada pasangan Sunjaya - Imron. Namun pasangan ini kembali kalah oleh petahana.
Sejak 9 Februari 2017, Qomar merupakan rektor Universitas Muhadi Setiabudi periode 2017 - 2021. Akan tetapi, mundur pada 14 November 2017 dengan alasan akan maju dalam pilkada Kabupaten Cirebon 2018.
Dia juga adalah Guru Besar dan mantan rektor Universitas Muhadi Setiabudi Brebes (UMUS) pada tahun 2017.
Ia juga sempat masuk penjara dijatuhi vonis 1 tahun 5 bulan terkait kasus dugaan pemalsuan ijazah S2 dan S3 yang ia gunakan untuk syarat mencalonkan Rektor Umus (Universitas Muhadi Setiabudhi) Brebes.