Pria Ini Komandan Militer Inggris Bikin Gerakan Awal Pramuka, Ternyata Lord Baden Powell Seorang Freemason

Selasa 15-08-2023,07:43 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Pada tahun 1907, Baden Powell menyelenggarakan acara kamp eksperimental di Pulau Brownsea. Dia mengumpulkan 22 anak laki-laki, beberapa anak kaya dari sekolah swasta dan beberapa dari rumah kelas pekerja biasa.

Mereka kemudian berkemah. Ini adalah gerakan awal Pramuka. Kemudian, pada tahun 1910, tepat saat usianya 53 tahun, Baden Powell mengabdikan hidupnya pada Gerakan Pramuka. Ia berkeliling dunia untuk menginspirasi lebih banyak orang muda untuk bergabung dengan kepanduan.

BACA JUGA:Belajar Pemanggilan Roh Halus, Ternyata Ketua BPUPKI Adalah Anggota Freemason

Nama Robert Stephenson Baden-Powell, bagi para aktivis teosofi dan freemasonry adalah tokoh yang mendapatkan tempat di kalangan anak-anak muda mereka. 

Seruan dan jargoan di dunia kepanduan atau pramuka yang diajarkan Baden Powell tegak lurus dengan ajaran teosofi dan freemasonry, terutama tentang perdamaian dan persaudaraan.

Menurut buku Gerakan Theosofi di Indonesia karya Artawijaya, penggunaan emblem dan lencana dalam pramuka sama dengan apa yang digunakan freemasonry. Baden Powell sesungguhnya adalah seorang Mason.

Hari lahir Baden Powell pada 22 Februari yang diperingati sebagai hari Pramuka Sedunia. Majalah Theosofi, yang termasuk terbit di Indonesia, menyerukan kepada anggotanya untuk mengadakan perayaan untuk memperingati hari tersebut sekaligus mengenang bapak kepanduan itu. Pada hari itu, mereka berkumpul pagi hari dengan mengucap janji setia pramuka. Peristiwa ini tercatat dalam Majalah Persatoean Hidoep Nomor 1 Tahun XIII, Januari 1941, hal 54-55.

BACA JUGA:Jaringan Kontroversial Ini Pernah Merambah di Kota Wali, 7 Tahun Cirebon Dipimpin Seorang Freemason

Majalah tersebut, memuat artikel berjudul Peringatan Bapa Pandoe Lord Baden Powell of Gilwell dengan memuat kutipan pidato bapak pandu tersebut dalam sebuah jamboree di Vogenlenzang, Belanda.

"“Kamu sekalian memakai simbol di Jambore ini di bajumu. Simpanlah itu baik-baik, dan peringatilah apa artinya. Tanda itu akan memberi ingat kepada kamu tentang kegembiraan yang kamu dapat waktu kamu ada di negeri Belanda. Hidupkanlah akan bekerja bersama-sama, dan tularkanlah itu kepada siapapun juga yang bertemu dengan kamu untuk meluaskan pemerintahan Tuhan, Damai dan Persaudaraan Kamu sekalian beruntung dapat mengerjakan itu." (*)

Kategori :