Sehari-harinya untuk makan, Amel mengandalkan ulur tangan dari tetangganya maupun orang dermawan. Hal itu juga yang membuat dirinya kerap tak tak memiliki uang jajan ketika bersekolah.
"Untuk ngurus kakek dan adik itu pakai uang seadanya, makanya Amel sering gak bawa uang kalau ke sekolah, karena sudah habis untuk makan kasih kakek dan adik," jelas dia.
Disinggung soal keadaannya yang pernah pingsan di sekolah, Amel pun mengakui hal itu. Hal itu disebabkan, karena dirinya juga jarang sarapan di rumah. Ketika makan juga menggunakan lauk seadanya.
"Iya (pingsan), itu karena gak sarapan dulu. Waktu itu karena buru-buru saja gitu," ucapnya.
BACA JUGA:MANTAP! Di Leuwimunding Desa Sudah Mandiri, Kini Dua Desa Menyusul Status dari Maju Ke Mandiri
Ditambah lagi, sang ayah bernama Adeng (38) juga jarang pulang karena kerja. Ia pun tak menuntut jika ayahnya tak memberinya uang untuk keperluan di rumah. "Iya, kalau gak ngasih ya ga nuntut, sedikasihnya saja," jelas dia.
Ketiganya pun kini hanya bertempat tinggal di sebuah rumah berukuran 4x6 meter dengan berbahan dasar kayu. Rumahnya tersebut jauh dari kata layak, karena di bener sudut ruangannya sudah terlihat lapuk termakan usia.
Untuk menuju ke rumah Amel, harus melewati jalan setapak, karena rumahnya yang berada di pinggir sawah. Di sana, ada rumah tetangganya yang menemani keberadaan tempat tinggal Amel bersama kakek dan adiknya. Yang bikin miris, bagian depan Amel terdapat jamban.
Jamban sendiri merupakan suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Saat Media datang pada Jumat (2/6), ayah Amel bernama Adeng (38) sedang menggunakan jamban tersebut untuk mandi. Diperkirakan, Amel, kakeknya dan adiknya juga menggunakan jamban tersebut untuk keperluan mandi.
Saat memasuki rumahnya, kesan reyot sangat terasa. Alas rumah Amel juga terbuat dari susunan papan kayu. Sepanjang mata memandang juga hanya terlihat sekatan ruangan yang terbuat dari anyaman bambu dan pintunya hanya ditutupi kain.
Tidak ada foto keluarga seperti layaknya sebuah rumah. Di sebelah Utara ruangan, terdapat sebuah tv jadul. Sebelahnya lagi, terdapat tumpukan buku yang diketahui milik Amel saat belajar. Beberapa kali juga terdengar suara retak ketika ada orang berjalan di dalam rumah tersebut. (bae)
BACA JUGA:Intip Modifikasi Yamaha Fazzio Hybrid-Connected, Desain Unik Jadi Semakin Menarik