Estafet Tugas Intelkam di Polres Majalengka: Jejak Bayu, Langkah Baru Asep

RADARMAJALENGKA.COM-Di bawah langit Majalengka yang cerah pada Rabu pagi (24/9/2025), halaman Mako Polres Majalengka tampak lebih khidmat dari biasanya. Barisan polisi berdiri tegak, seragam rapi, sementara irama langkah kaki berpadu dengan lantunan doa. Hari itu bukan sekadar apel rutin, melainkan momen estafet pengabdian: upacara serah terima jabatan (Sertijab) Kasat Intelkam.

Kapolres Majalengka, AKBP Willy Andrian, berdiri di depan barisan. Suaranya lantang namun hangat saat membuka prosesi. Di hadapannya, dua sosok perwira polisi tengah bersiap melewati masa transisi: AKP Bayu Surya Wulandono, yang berpindah tugas ke Ditintelkam Polda Jabar, dan penggantinya, IPTU Asep Hendra Mulyana, yang sebelumnya bertugas di Polres Kuningan.

“Mutasi adalah hal lumrah dalam organisasi. Ada tanggung jawab baru, ada tantangan baru. Tapi satu yang pasti, pengabdian tetap sama—untuk menjaga Majalengka tetap aman dan damai,” ujar Kapolres memberi penekanan.

BACA JUGA:KA Tawangjaya Premium Tertemper Mobil di Cirebon, Dua Orang Tewas di Perlintasan Tak Terjaga

Bagi AKP Bayu, hari itu bukan perpisahan, melainkan babak baru. Selama bertugas di Majalengka, ia meninggalkan jejak pengabdian dan pengalaman yang tak ternilai. Raut wajahnya mencerminkan kebanggaan sekaligus kerendahan hati ketika menerima ucapan terima kasih dari pimpinan dan rekan sejawat.

Di sisi lain, IPTU Asep Hendra Mulyana melangkah maju. Nama dan jabatannya resmi disebut, menandai amanah baru yang kini dipikul. Baginya, Majalengka bukan sekadar tempat bertugas, melainkan tanah tempat membangun kepercayaan masyarakat melalui kerja senyap intelijen.

“Segera kenali lingkungan, menyesuaikan diri, dan teruskan capaian yang sudah baik. Banyak tantangan ke depan, tapi kita hadapi dengan tanggung jawab bersama,” pesan AKBP Willy kepada pejabat baru.

BACA JUGA:Reforma Agraria Hidupkan Potensi Desa Bandung, dari Semak Belukar Jadi Sumber Ekonomi Warga

Upacara berlangsung sederhana namun penuh makna. Di barisan tamu undangan, hadir Wakapolres Kompol Asep Agustoni, para pejabat utama, jajaran Kapolsek, hingga Bhayangkari. Semuanya menyaksikan prosesi yang bukan sekadar seremonial, tetapi tradisi panjang dalam tubuh Polri: regenerasi kepemimpinan.

Sertijab itu seperti estafet. Tongkat komando berpindah tangan, tetapi arah larinya tetap satu: menjaga stabilitas kamtibmas. Di balik kesan formal, ada rasa kekeluargaan yang erat, ada doa untuk yang pergi, dan ada harapan untuk yang baru datang.

Majalengka hari itu tidak hanya menyaksikan pergantian jabatan, melainkan juga semangat baru yang tumbuh. Sebab, bagi mereka yang berseragam cokelat ini, jabatan boleh berganti, tetapi pengabdian tak pernah usai.

Sumber: