Cuaca Majalengka Masuk Kategori Basah, Begini Kata Kepala BPBD
Kepala BPBD Kabupaten Majalengka, H Agus Tamim ST MSi mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca.-dok-radarmajalengka
RADARMAJALENGKA.COM – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, H Agus Tamim ST MSi, menyatakan bahwa berdasarkan analisis tingkat kekeringan dan kebasahan, wilayah Majalengka saat ini masuk dalam kategori basah.
“Secara umum, ini berarti Majalengka tidak mengalami kekeringan. Bahkan, Majalengka dikategorikan dalam kondisi agak basah hingga basah,” ungkap Agus, Selasa, 26 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat, prakiraan cuaca untuk tiga bulan ke depan—yakni September, Oktober, dan November—menunjukkan bahwa wilayah yang dikenal sebagai "kota angin" ini masih akan mengalami hujan.
Berdasarkan analisis indeks SPI (Standardized Precipitation Index) yang digunakan BMKG untuk mengukur penyimpangan curah hujan dalam memprediksi kekeringan, tercatat bahwa sejak bulan Mei hingga Agustus, wilayah Majalengka tergolong dalam kategori agak basah hingga basah.
BACA JUGA:Duh! Tunggak BPJS Rp86 Miliar, Bupati Komitmen Segera Membayar
Pada bulan September, curah hujan diperkirakan rendah di wilayah utara Majalengka, sementara wilayah tengah diprediksi masih mengalami hujan.
Adapun di wilayah selatan Majalengka, pada bulan Oktober, curah hujan diperkirakan masuk dalam kategori menengah hingga tinggi.
“Sedangkan pada bulan November, sebagian kecil wilayah utara diperkirakan mengalami curah hujan sedang, sementara hampir seluruh wilayah Majalengka mengalami curah hujan tinggi,” tambahnya.
Agus juga mengimbau masyarakat Kabupaten Majalengka untuk mewaspadai potensi bencana alam yang mungkin terjadi menjelang bulan November mendatang.
BACA JUGA:Polres Majalengka Terima Supervisi Polda Jabar untuk Dukung Ketahanan Pangan dan Panen Raya Jagung
Di antaranya adalah potensi longsor atau gerakan tanah di 19 kecamatan dan 174 desa, yang mayoritas berada di wilayah selatan dan daerah yang berbatasan langsung dengan Gunung Ciremai.
“Adapun potensi banjir diprediksi terjadi di 15 kecamatan dari 191 desa, yang mayoritas berada di wilayah utara Majalengka. Sementara potensi cuaca ekstrem meliputi 26 kecamatan, 330 desa, dan 13 kelurahan. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan,” pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
