Memprihatinkan! Puluhan Siswa SDN 3 Trajaya Belajar Bawa Meja Sendiri dan Lesehan

Memprihatinkan! Puluhan Siswa SDN 3  Trajaya Belajar Bawa Meja Sendiri dan Lesehan

Puluhan siswa kelas 3 SD Negeri 3 Trajaya, Kecamatan Palasah terpaksa lesehan dan membawa meja belajar sendiri dari rumah karena meubeler di ruang kelas mengalami kerusakan parah.-Ono Cahyono-radarmajalengka

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Tahun ajaran 2025/2026 baru saja dimulai, namun kondisi memprihatinkan terpantau di SD Negeri 3 Trajaya, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka.

Puluhan siswa kelas 3 terpaksa lesehan dan membawa meja belajar sendiri dari rumah karena meubeler di ruang kelas mengalami kerusakan parah.

Salah satu orang tua siswa, Iman Imanudin (36), mengaku terkejut saat diminta sang istri untuk membeli meja belajar lipat bagi anaknya yang baru masuk sekolah.

“Pagi-pagi sebelum anak berangkat sekolah, saya diminta istri membeli meja lipat. Saya sempat kaget, ternyata itu untuk keperluan KBM. Rasanya seperti anak PAUD atau Kober yang harus membawa meja sendiri,” ungkap Iman.
Menurut Iman, inisiatif membawa meja belajar berasal dari sebagian orang tua murid, menyusul kondisi sarana dan prasarana (sarpras) meubeler kelas 3 yang rusak.

BACA JUGA:Danantara Apresiasi Peluncuran Transformasi Culture BRILiaN Way, Fondasi BRI Jadi Bank Paling Menguntungkan

Alhasil, banyak orang tua terpaksa membeli atau membawa meja lipat agar proses belajar-mengajar tetap bisa berlangsung.

“Sebagian memang inisiatif sendiri, dan sebagian lagi belum tahu bahwa anak-anak harus membawa meja. Tapi demi anak-anak, akhirnya semua orang tua siswa kelas 3 membawa meja belajar masing-masing,” jelasnya.
Iman menambahkan, setelah dirinya merekam video kondisi kegiatan belajar-mengajar (KBM) di kelas, pihak sekolah kemudian menggelar rapat bersama orang tua murid.

Dalam musyawarah tersebut, diputuskan bahwa sementara waktu, siswa kembali menggunakan mebeler lama yang ada di sekolah, meskipun kondisinya sudah tidak layak.

“Iya, karena kondisi mebeler rusak, jadi orang tua murid berinisiatif membawa meja lipat. Pihak sekolah sebenarnya sudah mengajukan permohonan bantuan pengadaan meja dan kursi ke pemerintah, namun belum juga terealisasi,” ujar salah satu guru SDN 3 Trajaya, Rali, saat dikonfirmasi Radar, Kamis (17/7/2025).

BACA JUGA:Riset Ipsos 2025: Pengaruh Platform E-Commerce Terhadap Perkembangan UMKM dan Brand Lokal

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, HRM Umar Ma’ruf membenarkan bahwa kondisi serupa tidak hanya terjadi di SDN 3 Trajaya.

Menurutnya, banyak sekolah dasar di Majalengka yang mengalami kekurangan maupun kerusakan mebeler.
“Salah satu permasalahan yang banyak kami temui adalah kekurangan mebeler atau kondisi mebeler yang sudah rusak. Jadi, bukan hanya SDN 3 Trajaya saja, melainkan banyak SD negeri lainnya di Majalengka,” ungkapnya.

Umar Ma’ruf menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan pengadaan mebeler ke pemerintah provinsi Jawa Barat hingga pemerintah pusat.

Ia berharap usulan tersebut bisa segera terealisasi mengingat kebutuhan mendesak di banyak sekolah dasar.
“Kondisi ini harus segera ditangani. Banyak SD yang kekurangan mebeler, dan ini mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar,” pungkasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: