Bocah Meninggal di Sumur
Petugas mengevakuasi jasad Arsha (5), bocah asal Desa Kertasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, yang ditemukan meninggal dunia di dalam sumur, Sabtu (20/12/2025).-Istimewa-radarmajalengka
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Arsha (5), bocah asal Desa Kertasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, ditemukan meninggal di dalam sebuah sumur, Sabtu (20/12/2025). Korban sebelumnya dilaporkan hilang saat bermain di sekitar rumahnya.
Peristiwa tragis ini menggegerkan warga setempat dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban. Arsha terakhir kali terlihat sekitar pukul 13.00 WIB saat hujan mengguyur wilayah Desa Kertasari.
Putra pasangan Irma dan Jajat tersebut diketahui bermain seorang diri di depan rumah dengan mengenakan kaos hitam. Saat itu, sang ibu sedang berada di dapur mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Namun, setelah beberapa waktu, keberadaan Arsha tidak lagi terlihat. Orang tua korban kemudian panik dan bersama warga melakukan pencarian dengan menyusuri berbagai sudut desa, termasuk jalan lingkungan, ladang, hingga area permukiman.
Komandan Koramil (Danramil) 1713/Ligung, Kapten Inf Sarna, mengatakan pencarian dilakukan secara spontan dengan melibatkan warga, aparat, serta relawan.
Informasi hilangnya korban juga disebarluaskan melalui media sosial untuk mempercepat proses pencarian.
“Korban bermain tanpa pengawasan langsung orang tua. Setelah diketahui tidak berada di sekitar rumah, keluarga dan warga segera melakukan pencarian serta melaporkan kejadian ini kepada aparat,” ujar Kapten Inf Sarna, Minggu (21/12/2025).
Sekitar pukul 19.30 WIB, pencarian berakhir dengan ditemukannya Arsha di dalam sebuah sumur dalam kondisi meninggal dunia.
Babinsa Koramil 1713/Ligung bersama tim BPBD Kabupaten Majalengka, dibantu warga, segera melakukan proses evakuasi.
Dengan koordinasi bersama Polsek Ligung, jenazah korban berhasil dievakuasi dan dibawa untuk penanganan lebih lanjut.
“Babinsa langsung berkoordinasi dengan Polsek dan BPBD. Proses evakuasi berjalan aman dan lancar,” kata Kapten Inf Sarna.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di lingkungan yang memiliki potensi bahaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
