Sekjen ATR/BPN Ajak ASN Terapkan Pola Hidup Sehat dalam Sosialisasi dan Edukasi Kesehatan Jantung
Program kesehatan pegawai Kementerian ATR/BPN-Dok-Istimewa
RADARMAJALENGKA.COM-Jakarta — Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus menguatkan komitmen terhadap peningkatan kesehatan pegawai melalui kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Kesehatan Jantung yang digelar di Aula Prona, Jakarta, pada Jumat (28/11/2025).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ATR/BPN, Dalu Agung Darmawan.
Dalam sambutannya, Sekjen menekankan bahwa kesehatan yang ideal mencakup keseimbangan fisik, mental, dan emosional.
Ia mengajak seluruh ASN untuk tidak mengabaikan kesehatan di tengah mobilitas kerja yang tinggi.
“Kegiatan ini bukan sekadar aktivitas formal, tetapi komitmen nyata menjaga kesehatan tubuh, pikiran, dan hati. Ketiga aspek ini harus seimbang agar kita dapat bekerja optimal,” ujar Dalu Agung Darmawan.
Ia menyoroti masih adanya kebiasaan kurang beraktivitas, tekanan kerja, serta keengganan pegawai melakukan pemeriksaan rutin. Padahal, penyakit berisiko dapat dicegah dengan pola hidup aktif, pemeriksaan kesehatan berkala, dan pengelolaan stres yang baik.
Melalui rangkaian pemeriksaan seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, ekokardiografi, hingga konsultasi medis, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pegawai untuk mengenali kondisi tubuhnya lebih dini.
“Sumber daya manusia adalah aset organisasi. Kita semua bertanggung jawab menjaga aset ini tetap sehat, kuat, dan berintegritas,” imbuh Sekjen.
Dukungan Yayasan Jantung Indonesia
Staf Khusus Menteri Bidang Reforma Agraria sekaligus Sekjen Yayasan Jantung Indonesia, Rezka Oktoberia, memberikan apresiasi penuh kepada ATR/BPN.
“Kesadaran kesehatan jantung harus dibangun dari lingkungan kerja. Banyak yang takut menghadapi hasil pemeriksaan, padahal deteksi dini jauh lebih baik,” ungkapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi “Heart at Work” yang disampaikan Ketua Bidang Medis Yayasan Jantung Indonesia, Ario Soeryo Kuncoro, dan ditutup dengan demonstrasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) sebagai langkah penting menghadapi kondisi darurat seperti serangan jantung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
