Lokasi Longsor TOL CISUMDAWU Dibangun Jembatan, Menteri Basuki: Karena Gerak Terus

SUMEDANG, RADARMAJALENGKA.COM - Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu yang mendekati selesai terkendala dengan kejadian longsor di Seksi 5B, Desa Babakan Asem, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, perlu penanganan khusus terhadap longsor di area tersebut.

Bahkan, rencananya akan dibangun jembatan di bagian yang longsor. Sedangkan di area sekitarnya akan dibuat struktur untuk memperkuat konstruksi.

Keputusan membangun jembatan tersebut, dikarenakan struktur tanah yang terus bergerak. Sehingga dilakukan penanganan dengan bore pile dan pembangunan jembatan.

BACA JUGA:JALAN JADI JEMBATAN, Melihat Lokasi Longsor TOL CISUMDAWU di Seksi 5B yang Disorot Menteri Basuki Hadimuljono

"Karena gerak terus, sekarang kita pakai konstruksi untuk mengakali daerah gerak," kata Menteri Basuki, di Bandung.

Terkait dengan target penyelesaian yang juga ikut mundur karena adanya kejadian longsor tersebut, Menteri Basuki tetap optimis pada arus mudik lebaran Tol Cisumdawu sudah bisa dipakai.

"Tapi ini akan selesai. Bisa dipakai mudik Lebaran," kata Menteri Basuki dalam pernyatannya. 

Dikatakan Basuki, Jalan Tol Cisumdawu sebenarnya sudah hampir selesai, terutama di Seksi 5B. Tetapi, karena ada kejadian longsor, sehingga target penyelesaian pun ikut mundur.

BACA JUGA:MUNDUR LAGI! Target TOL CISUMDAWU Selesai Berubah Jadi 15 April, Tepat Sebelum Lebaran

"Sebetulnya (Cisumdawu) mau selesai, tapi longsor di 5 B.Tapi saya minta sebelum lebaran bisa dipakai, bisa untuk mudik," tandasnya.

Seperti diketahui, longsor yang terjadi di Tol Cisumdawu berada di Seksi 5B atau di dekat Underpass Ungkal, Desa Babakan Asem, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

Lokasi longsor tersebut berada di dekat perbatasan dengan Seksi 6A yang berada di Desa Cipelang, Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten sumedang.

Bila pengendara melintasi Underpass Ungkal, titik longsor akan terlihat berada di arah Ujung Jaya.

Sumber: