Dosen Uniku Gagas Aplikasi SundaMix, Belajar Bahasa Sunda Lewat Game Android Bernuansa Kampung

RADARMAJALENGKA.COM-KUNINGAN – Inovasi baru dalam dunia pendidikan hadir dari Universitas Kuningan (Uniku).

Seorang dosen FKIP, Asep Jejen Jaelani, M.Pd, menggagas aplikasi berbasis Android bernama SundaMix, yang dirancang sebagai media belajar bahasa Sunda dengan konsep game interaktif.

Aplikasi ini dibuat untuk memperkenalkan percakapan bahasa Sunda sehari-hari, khususnya dialek Kuningan, dengan cara yang lebih menyenangkan.

Menurut Asep, langkah tersebut sejalan dengan kebutuhan generasi saat ini yang sangat akrab dengan smartphone.

BACA JUGA:DPRD Majalengka Soroti Pasar Sindangkasih Kumuh, Banyak Kios Terbengkalai dan Infrastruktur Rusak

“Sekarang apa-apa pakai gadget. Bismillah, tujuannya supaya lebih mudah diserap dan dipahami. Makanya dikemas dalam bentuk aplikasi Android,” ujarnya.

Dalam aplikasi SundaMix, terdapat empat chapter utama. Setiap chapter menghadirkan materi percakapan berbeda dengan visualisasi bernuansa kampung.

Misalnya, karakter utama bernama Ujang berpetualang mencari kotak rahasia yang berisi materi pembelajaran.

BACA JUGA:Wisata Alam Viral di Majalengka Ini Suguhkan Kamu Pemandangan Indah dengan Harga Murah! Cek Disini

“Chapter pertama berisi materi dasar, chapter kedua dialog percakapan kosakata keluarga, chapter ketiga tentang pertanian dan perumahan di rumah Ambu, dan chapter keempat berupa kuis 10 pertanyaan dari materi sebelumnya,” jelas Asep.

Meski saat ini baru digunakan sebagai bahan ajar di tingkat mahasiswa, SundaMix diharapkan bisa diperluas penggunaannya hingga ke sekolah dasar.

“Awalnya ini untuk mahasiswa dalam perkuliahan, tapi tidak menutup kemungkinan digunakan untuk siswa sejak dini,” tambahnya.

BACA JUGA:KUR BRI Pinjaman 100 Juta Tenor 5 Tahun, Berikut Tabel Rincian Selengkapnya

Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Kuningan sempat menggagas kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Gunung Ciremai, namun hingga kini belum terealisasi secara optimal. Kehadiran aplikasi SundaMix disebut menjadi alternatif nyata dalam menjaga sekaligus mengenalkan bahasa Sunda kepada generasi muda.

Sumber: