35 Tahun, Sri Aminah Mengabdi Mencetak Anak Disabilitas Jadi Mandiri
Sri Aminah SPd, Kepala SLB-B YPLB Majalengka, bersama Wakil Bupati Dena M Ramdhan.-Almuaras-radarmajalengka
“Anak-anak ini multitalenta. Untuk bisa menggali potensi mereka, gurunya juga harus multitalenta. Saya belajar menari, menyanyi, bermain teater, merias wajah, hingga menata koreografi. Semua demi menumbuhkan semangat belajar mereka,” katanya.
Namun, perjalanan panjang itu tak selalu mudah. Tantangan terbesar adalah mengubah persepsi masyarakat terhadap anak-anak disabilitas dan memperluas jejaring dunia kerja.
“Kesulitannya adalah bagaimana membuat kerja sama dengan perusahaan dan membuka pandangan masyarakat bahwa anak-anak disabilitas itu punya banyak potensi,” jelasnya.
Selain itu, mengajar anak-anak tunarungu juga menghadirkan tantangan emosional tersendiri.
“Saat kita sedang sedih, kita tetap harus tersenyum di depan mereka. Tantangan lainnya adalah terus memotivasi mereka agar yakin bisa dan memang mereka bisa,” tambahnya.
BACA JUGA:Gen Y dan Z Jadi Motor Transformasi Digital Layanan Pertanahan, ATR/BPN Siapkan Era Tanah Elektronik
Bagi Sri, pendidikan di SLB bukan hanya soal pelajaran akademik, tetapi juga pembekalan keterampilan hidup (life skill). Ia ingin murid-muridnya dapat mandiri dan berkiprah di dunia kerja.
“Yang utama bukan sekadar pelajaran, tapi bagaimana anak-anak bisa punya keterampilan hidup. Mereka harus bisa bekerja di hotel, perusahaan, pemerintahan, bahkan menjadi bos bagi diri sendiri,” ujarnya.
Kerja keras itu kini membuahkan hasil. Sejumlah alumni SLB-B Majalengka telah bekerja di berbagai perusahaan, bahkan ada yang sudah menjabat sebagai manajer dengan gaji mencapai Rp7 juta per bulan.
“Anak itu malah sering mengajak teman-temannya sesama tunarungu untuk ikut bekerja. Ada juga yang kerja di hotel. Alhamdulillah, banyak perusahaan yang mulai membuka diri untuk anak-anak kami,” ujarnya bangga.
Menjelang masa pensiunnya pada Januari mendatang, Sri justru menorehkan prestasi membanggakan. Ia berhasil lolos ke 10 besar PNS Berprestasi tingkat Jawa Barat kategori Inspiratif, dari 700 peserta se-provinsi, dan kini masih berjuang menuju 6 besar.
“Ini anugerah menjelang pensiun. Kado terindah bagi saya, anak-anak, dan sekolah. Di usia 60 tahun saya masih bisa berkiprah, memotret diri, memotret anak-anak, dan memotret SLB,” ucapnya dengan haru.
Bagi Sri Aminah, keikutsertaannya bukan sekadar soal kompetisi, melainkan bentuk motivasi bagi sesama aparatur sipil negara dan generasi muda.
“Saya hanya ingin memberi motivasi bagi ASN lain dan para pemuda-pemudi. Mari kita berkiprah di bidang masing-masing dengan sepenuh hati,” pungkasnya. (ara)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
