Belajar Matematika di Era Digital: Kolaborasi Orang Tua dan Guru untuk Anak Sekolah Dasar
Dr. Yeni Dwi Kurino, M.Pd Dosen PGSD Universitas Majalengka-Dok-Istimewa
Kolaborasi Guru dan Orang Tua: Kunci Sukses
Kolaborasi antara guru dan orang tua menjadi kunci keberhasilan pembelajaran matematika berbasis digital. Guru bisa memberikan rekomendasi aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sementara orang tua memastikan anak benar-benar memanfaatkannya untuk belajar.
Komunikasi yang baik membantu menciptakan konsistensi, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan demikian, anak tidak bingung karena pola belajar yang berbeda, melainkan merasakan dukungan yang selaras dari guru dan orang tua.
Tantangan dan Solusi
Tentu saja, pembelajaran digital juga menghadapi kendala. Tidak semua sekolah memiliki fasilitas memadai, dan tidak semua orang tua mampu menyediakan gawai atau koneksi internet stabil. Selain itu, penggunaan gawai yang berlebihan berisiko menimbulkan kecanduan atau mengurangi interaksi sosial anak.
Karena itu, aturan penggunaan gawai perlu ditegakkan. Waktu belajar digital harus dibatasi, dan anak diarahkan untuk menggunakan teknologi secara bijak. Penting diingat, pembelajaran digital sebaiknya menjadi pelengkap, bukan pengganti interaksi langsung dan pengalaman nyata.
Manfaat Nyata bagi Anak
Meski penuh tantangan, manfaat pembelajaran digital sangat besar. Anak-anak cenderung lebih antusias, berani mencoba, dan tidak sekadar menghafal rumus. Mereka belajar berpikir kritis, memecahkan masalah, serta menghubungkan konsep dengan kehidupan sehari-hari.
Contohnya, aplikasi sederhana bisa digunakan untuk menghitung belanjaan, mengatur uang saku, atau mengukur panjang benda di rumah. Aktivitas semacam ini membuat matematika terasa relevan dan bermanfaat dalam kehidupan nyata.
Bagi orang tua yang khawatir karena tidak selalu bisa mendampingi anak, tersedia berbagai aplikasi dengan fitur laporan perkembangan belajar. Guru juga bisa mendukung dengan panduan penggunaan aplikasi serta tugas yang sesuai kemampuan siswa.
Penutup
Pada akhirnya, pembelajaran matematika berbasis digital di sekolah dasar bukan hanya soal teknologi, melainkan bagaimana teknologi dimanfaatkan. Guru dituntut kreatif dalam merancang pembelajaran yang memadukan metode digital dan konvensional, sementara orang tua perlu bijak dalam mendampingi anak agar tetap fokus pada tujuan belajar.
Dengan sinergi yang baik, matematika dapat berubah dari momok menjadi sahabat anak-anak dalam belajar berpikir logis, kritis, dan kreatif. Era digital bukan alasan untuk khawatir, melainkan kesempatan untuk berinovasi.
Saatnya orang tua dan guru berjalan bersama, memanfaatkan teknologi sebagai jembatan untuk mencetak generasi muda yang cerdas, adaptif, dan siap menghadapi tantangan abad ke-21.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
