“Jika terjadi lonjakan harga yang tidak rasional, segera laporkan. Pemerintah harus hadir untuk melindungi masyarakat,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan operasional secara simbolis berupa tujuh unit sepeda motor dari Kementerian Pertanian kepada penyuluh pertanian berprestasi.
Ia menegaskan bahwa meskipun status kepegawaian penyuluh telah beralih ke pemerintah pusat, fasilitas yang diberikan pemerintah daerah tetap dapat digunakan sepanjang untuk kepentingan pendampingan petani di Majalengka.
Selain itu, diserahkan pula bantuan ternak berupa sapi, kambing, dan ayam melalui program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dialokasikan di wilayah Banjaran dan Talaga.
BACA JUGA:Sertipikat Elektronik ATR/BPN Bikin Warga Lebih Tenang Hadapi Musim Penghujan
Bupati berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya bekerja keras ke pemerintah provinsi dan pusat agar program ini bisa turun ke Majalengka, karena tidak semua kabupaten mendapatkannya. Saya titip, ternak ini harus berkembang. Jangan sampai yang saya terima hanya laporan kematian sapi. Rakyat harus lebih sejahtera dan bahagia,” ujar Eman.
Sementara itu, Kepala DKP3 Kabupaten Majalengka H Gatot Sulaeman melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan H Ence menyampaikan bahwa meskipun terdapat tren kenaikan harga pangan menjelang akhir tahun, kondisi di Majalengka masih dalam batas terkendali. Hal tersebut ditopang oleh kapasitas produksi pangan lokal yang cukup kuat.
“Alhamdulillah, Majalengka dalam kondisi surplus. Banyak bahan pangan diproduksi sendiri, mulai dari sayur-mayur, beras yang surplus, hingga daging dan telur. Untuk momen Natal dan Tahun Baru, semuanya aman dan terkendali,” kata Ence.
BACA JUGA:ATR/BPN Dorong Layanan Cepat Lewat Aplikasi Sentuh Tanahku dengan Fitur Antrian Online
Sebagai langkah konkret menekan inflasi, Pemerintah Kabupaten Majalengka atas arahan Bupati telah menggelar Gerakan Pangan Murah di 10 titik strategis. Program ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat di tengah potensi kenaikan harga pangan musiman.
Selain fokus pada ketahanan pangan, Pemkab Majalengka juga memberikan perhatian terhadap keberlanjutan peran penyuluh pertanian.
Tercatat sebanyak 293 penyuluh yang sebelumnya berstatus pegawai pemerintah daerah kini telah beralih menjadi pegawai pemerintah pusat.
Meski demikian, koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah tetap berjalan demi menjaga produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Majalengka. (bae/ono)
BACA JUGA:5 Tanaman Hias Pembawa Hoki dan Rezeki Menurut Feng Shui, Bisa Jadi Dekorasi Rumah Agar Tambah Indah