RADARMAJALENGKA.COM– Di tengah laju zaman yang kian cepat, manusia seolah dituntut untuk terus bergerak tanpa henti. Berhenti sejenak kerap dianggap kemunduran, seakan dunia akan runtuh jika seseorang memilih beristirahat.
Padahal, di balik tuntutan produktivitas, manusia memiliki keterbatasan fisik dan mental. Tubuh membutuhkan waktu rehat untuk memulihkan energi agar tetap mampu menjalani aktivitas secara berkelanjutan.
Pesan tersebut ditangkap kuat oleh seniman lukis Syaitor melalui karya acrylic di atas kanvas berjudul “Bukan Robot”. Karya itu dipamerkan dalam Pameran Resonance yang digagas JaF di Hotel Metland Smara Kertajati, Majalengka.
BACA JUGA:Kisah Perjalanan Biker XMAX Tembus 12 Negara Untuk Bisa Umrah di Tanah Suci Mekah
“Dengan kata lain, bahwa kita ini manusia yang punya rasa lelah,” ujar Syaitor saat ditemui di sela pameran.
Simbol Kuda, Representasi Pekerja Keras
Lukisan “Bukan Robot” berukuran 130 x 130 sentimeter menampilkan objek kuda yang hanya terlihat dari bagian leher hingga kepala. Kuda tersebut digambarkan tengah menumbuk palang merah bertuliskan kalimat “kamu dilarang capek”.
Menurut Syaitor, kuda dipilih karena selama ini kerap dijadikan simbol kekuatan dan kerja keras. Istilah “tenaga kuda” menjadi gambaran bagaimana hewan tersebut identik dengan daya tahan dan produktivitas.
“Makanya saya pakai gambar kuda, meskipun hanya bagian leher ke kepala saja,” jelasnya.
Meski menekankan pentingnya kerja keras, Syaitor menegaskan bahwa setiap manusia tetap membutuhkan waktu jeda.
“Ada saatnya kita beristirahat, bercengkrama dengan keluarga. Waktu istirahat itu justru bisa menjadi energi baru untuk berlari lagi,” tambahnya.
BACA JUGA:Pencabutan Dana Cadangan Sesuai Mekanisme
Patung Terakota Sarat Makna
Selain karya lukis, Pameran Resonance juga menampilkan karya seni terakota. Salah satunya adalah karya Subita berjudul “Sudut Pandang” yang menggunakan medium traditional terracotta dengan dimensi variatif.
Karya tersebut menggambarkan sosok manusia dalam posisi duduk dengan tangan melingkar di kaki, seolah mengajak pengunjung untuk melihat realitas dari berbagai sudut pandang. Pesan reflektif ini mengingatkan pentingnya pemahaman mendalam sebelum mengambil keputusan.