MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Perpustakaan Desa (Perpusdes) Plamboyan di Desa Karayunan, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, terus menunjukkan geliat literasi yang signifikan.
Berdiri sejak 2014, perpustakaan desa ini berkembang pesat dan kini berhasil meraih Juara Pertama Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Kabupaten Majalengka 2025.
Perpusdes Plamboyan, yang berlokasi di sisi Balai Desa Karayunan dan berdampingan dengan Madrasah Diniyah, telah menjadi pusat aktivitas membaca bagi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.
Rutinitas harian di lokasi tersebut diwarnai suasana riuh siswa yang menyempatkan diri membaca lantang selama kurang lebih 15 menit sebelum masuk kelas.
Dalam kurun sebelas tahun, koleksi bahan bacaan Perpusdes Plamboyan meningkat drastis dari hanya puluhan buku menjadi sekitar 5.000 eksemplar.
Koleksi ini diperkaya secara bertahap melalui sumbangan masyarakat, komunitas literasi, hingga dukungan institusi. Pada tahun 2024, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI turut memberikan bantuan sebanyak 1.000 buku.
Penghargaan sebagai perpustakaan desa terbaik diterima langsung oleh Kepala Perpusdes Plamboyan, Nandang Kusmayatna, pada Festival Literasi Kabupaten Majalengka yang digelar di halaman Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarpusda) pada Rabu (19/11/2025).
Momen ini menjadi kebanggaan bagi pengelola yang selama ini bekerja secara sukarela demi menghidupkan budaya membaca di desa.
Pengelola Perpusdes Plamboyan, Farida Primariana, mengaku terharu atas pencapaian tersebut. Ia menyebut kemenangan ini menjadi motivasi besar untuk terus mendorong budaya literasi di lingkungan masyarakat Karayunan.
“Alhamdulillah, kami sangat senang. Ini pertama kalinya kami ikut lomba, dan langsung menjadi juara pertama. Tentu ini menjadi penyemangat untuk terus berkembang,” ujarnya.
Farida, yang kecintaannya terhadap dunia baca tulis turut menginspirasi, telah menerbitkan delapan buku antologi puisi dan cerpen bersama Komunitas AGP.
Selain fokus pada literasi, Perpusdes Plamboyan juga menjalin kerja sama dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat melalui program pemberdayaan produk lokal.