Indra optimis langkah ini akan membawa PT SMU kembali sehat secara finansial, sekaligus mengembalikan kepercayaan publik terhadap perusahaan daerah tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama PT SMU, Iyan Kurniawan, memaparkan rencana bisnis yang akan difokuskan pada sektor pariwisata lokal. Ia menilai potensi wisata Majalengka masih belum tergarap maksimal.
“Kami ingin mengembangkan paket wisata edukasi lokal. Siswa-siswa SMP dan SMA tidak hanya mengenal Borobudur atau Baduy, tapi juga potensi wisata Majalengka seperti Talagamanggung, Sangiyang, hingga UMKM lokal,” kata Iyan.
Selain itu, PT SMU berencana menggandeng pengusaha lokal untuk mendukung pembiayaan bisnis tanpa sepenuhnya bergantung pada penyertaan modal pemerintah. Namun, Iyan tidak menutup kemungkinan pengajuan dana tambahan bila hasil kajian mendesak.
Komisi II DPRD menegaskan akan terus mengawal kinerja direksi baru.
“Kami ingin memastikan pilihan bupati tepat. Tugas mereka adalah membenahi kerugian, melakukan efisiensi, dan membuktikan PT SMU bisa berkembang,” ujar Dasim.
Dengan fokus baru di sektor pariwisata, ditambah langkah perbaikan manajemen yang dilakukan Direksi, PT SMU diharapkan mampu bangkit dari keterpurukan keuangan dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah melalui pengelolaan potensi wisata dan UMKM Majalengka.