Kemudian ketika pindah ke Majalengka, Daffa terus melanjutkan hobinya. Dia tercatat telah bergabung dengan sejumlah tim sepakbola di Kota Angin itu.
Mulanya Daffa bergabung dengan SSB Mandala. Di tim itulah, Daffa pertama kali mulai fokus dilatih menjadi penjaga gawang. Di SSB itu, dia dilatih oleh coach Yosa (Almarhum).
Dari SSB Mandala dia pindah ke Melati Jaya. Di SSB itu dia ikut Haji Agus. Kemudian diarahkan ke Aspri Jabar, untuk ikut turnamen di Malaysia.
Kemudian, ketika sekolah di Darul Ulum, dia masuk di SSB Asag-Biha. Dari SSB inilah diarahkan lagi ke Bina Sentra Cirebon.
Sambil sekolah, Daffa tak pernah lelah berlatih sepakbola. Berkat kegigihannya itu, Daffa mulai dilirik tim bergengsi di Liga Indonesia, ketika itu.
Dari Bina Sentra, Daffa kemudian direkrut oleh Firman Utina ke Borneo U-16. Setelah di Borneo, Daffa baru dapat panggilan ke Garuda Selection yang dilatih oleh coach Nil Maizar pada tahun 2021.
Namanya mulai terkenal ketika ujicoba melawan Prancis. Dari tiga pertandingan, Daffa selalu menjadi kiper utama.
Karirnya pun terus mentereng. Bahkan Daffa pernah menjadi 'anak emas’ STY. Ketika dia bergabung dalam Timnas U20. Di era STY, dia juga selalu menjadi penjaga gawang utama.
BACA JUGA:Putusan MK Pemilu Dua Tahap Dinilai Langgar UUD 1945, Ujang Bey: Inkonstitusional!
“Di timnas pun awalnya tidak berharap banyak, karena ada 3 kiper. Tapi kami dukung saja, saya bilang ke anak saya ‘pokoknya kamu tunjukkin kalau kamu bisa,’ gitu aja,” ucap Wiwin.
Sekarang Daffa tidak hanya berkarier di sepak bola. Dia juga mengemban tugas sebagai anggota kepolisian.
Di kepolisian dia pernah bertugas di Ditlantas Polda Metro Jaya. Dari institusinya, dia mendapatkan dukungan penuh untuk melanjutkan karier sepak bolanya.