Hal ini menimbulkan kekecewaan besar, baik bagi pemain maupun suporter yang sudah menantikan langkah barunya di Ligue 1.
"Stade Brest, yang aktif di Liga Champions musim lalu, melihat masa depan dalam bek muda itu (Mees Hilgers), yang menjadi pemain internasional Indonesia musim lalu," tulis De Telegraaf, Senin (1/9/2025).
Hilgers sendiri sebelumnya sudah memperpanjang kontrak dengan FC Twente selama satu tahun sebagai syarat agar proses transfer ini bisa dilakukan.
Namun, kabar berbeda datang dari jurnalis Jeroen Kapteijns. Ia menyebut bahwa transfer Hilgers ke Brest resmi batal.
"Transfer Mees Hilgers ke klub Prancis, Stade Brest, di menit-menit terakhir telah gagal. Kedua klub telah menyepakati pinjaman satu tahun dengan opsi pembelian, tetapi tidak ada cukup waktu untuk menyelesaikan pemeriksaan medis lengkap, sebagaimana diwajibkan oleh Asosiasi Sepak Bola Prancis," tulis unggahan Jeroen Kapteijns.
Keterlambatan Hilgers tiba di Perancis membuat proses pemeriksaan medis tidak dapat diselesaikan sesuai aturan.
Situasi ini semakin sulit karena jendela transfer Ligue 1 hanya dibuka hingga pukul 8 malam waktu setempat pada Senin (1/9/2025).
Aturan tersebut berbeda dengan Premier League Inggris yang memberikan kelonggaran waktu hingga tengah malam, sehingga peluang penyelesaian dokumen lebih besar.
Gagalnya transfer ini menjadi pukulan telak bagi Hilgers, mengingat peluang tampil di Ligue 1 adalah kesempatan emas yang tidak datang setiap musim.
Meski begitu, kegagalan ini juga memperlihatkan betapa ketatnya regulasi transfer di Eropa dan pentingnya manajemen waktu dalam proses administrasi.
Hilgers pun harus melanjutkan perjalanannya bersama FC Twente sembari menantikan kesempatan baru yang mungkin datang di bursa transfer mendatang.