Salah satu bentuk personalisasi yang populer saat ini adalah mengirimkan pesan broadcast secara tersegmentasi, yang memungkinkan bisnis mengirimkan pesan terarah kepada kelompok pelanggan tertentu.
Jenis-jenis customer segmentation yang umum digunakan
Customer segmentation dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, tergantung pada tujuan pemasaran dan jenis data yang tersedia. Berikut ini adalah jenis-jenis segmentasi yang paling umum digunakan oleh bisnis dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran:
Segmentasi demografis: membagi pelanggan berdasarkan karakteristik dasar seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, status pernikahan, dan pekerjaan.
BACA JUGA:Menjelang HUT ke-80 RI : Simbol dan Makna di Balik Logo dan Gerakan
Segmentasi geografis: membagi pelanggan berdasarkan lokasi fisik, seperti negara, kota, provinsi, atau bahkan iklim, untuk menjangkau pelanggan dengan cakupan wilayah tertentu.
Segmentasi psikografis: mengelompokkan pelanggan berdasarkan gaya hidup, nilai, minat, dan kepribadian, untuk membantu bisnis membangun hubungan emosional dengan target audiens.
Segmentasi perilaku: mengelompokkan pelanggan berdasarkan interaksi pelanggan terhadap produk atau layanan, seperti frekuensi pembelian, tingkat loyalitas, penggunaan produk, atau respons terhadap campaign sebelumnya.
Segmentasi firmografis: Digunakan dalam bisnis B2B, dengan membagi prospek berdasarkan industri, ukuran perusahaan, pendapatan tahunan, lokasi kantor, atau struktur organisasi.
BACA JUGA:KPK Tetapkan Dua Anggota DPR Tersangka Korupsi Dana CSR BI dan OJK Senilai Rp28,38 Miliar
Cara Mengumpulkan dan Menganalisis Data Segmentasi
Sebelum dapat membentuk segmentasi secara efektif, langkah awal yang krusial adalah mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan secara sistematis. Maka, pemahaman tentang sumber data yang tepat serta tools yang mendukung analisis menjadi pondasi utama dalam membangun strategi customer segmentation yang andal.
Sumber data internal dan eksternal yang relevan
Data pelanggan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Sumber internal biasanya mencakup database pelanggan dari CRM, riwayat pembelian, interaksi dengan tim sales, formulir pendaftaran, hingga aktivitas pelanggan di situs web atau aplikasi. Data ini dapat menunjukan informasi seputar perilaku pelanggan, preferensi produk, hingga tingkat keterlibatan mereka dengan brand.
BACA JUGA:Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Lantik 86 Pejabat, Ajak Jajaran Mengabdi dengan Integritas dan Dedikasi
Sementara itu, sumber eksternal seperti laporan riset pasar, data demografis dari lembaga pemerintah, atau data media sosial bisa digunakan untuk melengkapi pemahaman tentang konteks pelanggan di luar interaksi langsung.