
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Majalengka menggelar peringatan Gebyar Muharram 1447 H dengan mengusung tema: "Membangun Spirit Kesadaran dan Kebersamaan Menuju Organisasi NU yang Digdaya, Berdaulat, dan Mandiri."
Kegiatan ini berlangsung penuh khidmat dan disambut antusias oleh ratusan kader NU yang hadir secara lesehan di kantor PCNU Majalengka pada akhir pekan lalu.
Peringatan Tahun Baru Islam kali ini berlangsung meriah dengan beragam kegiatan bernilai spiritual dan kultural, seperti pagelaran musik tradisional Karinding dari Lesbumi, istighosah kubro, tausiyah keagamaan, hingga santunan kepada 200 anak yatim yang diserahkan secara simbolis kepada perwakilan MWCNU se-Kabupaten Majalengka.
KH Muhammad Umar dalam sambutannya menekankan pentingnya momentum hijrah sebagai refleksi atas perjuangan kolektif yang penuh strategi dan pengorbanan.
BACA JUGA:Rektorat Tiga Kali Kirim Surat, Baru Terima Akta Notaris Pengurus YPPM Dua Pekan Lalu
Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Huda Cisambeng itu mencontohkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, yang melibatkan pengorbanan dan kerja sama para sahabat seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Ali bin Abi Thalib.
“Dari peristiwa besar ini, kita belajar tentang pentingnya kerja tim. Ada yang bertugas menyuplai logistik, menyampaikan informasi, hingga rela berkorban seperti yang dilakukan Sayyidina Ali. Ini pelajaran penting bagi kader NU untuk bekerja sama demi tercapainya visi besar NU,” ujar KH Umar di hadapan ratusan hadirin.
Kiai Umar juga mengingatkan bahwa pengabdian kepada NU adalah jalan menuju keberkahan.
“Barang siapa yang mengabdi kepada NU, insyaallah akan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Kita harus yakin dan terus saling mendukung dalam berbagai hal,” tuturnya.
Gebyar Muharram 1447 H menjadi momentum strategis untuk meneguhkan peran NU sebagai lokomotif kebangkitan sosial dan keagamaan, khususnya di Majalengka, dan umumnya di Indonesia.
BACA JUGA:Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Green Financing BRI Terus Tumbuh Capai Rp89,9 Triliun
Sementara itu, Ketua Panitia Gebyar Muharram, KH Solehul Hadi, menyampaikan terima kasih kepada seluruh donatur dan keluarga besar NU Majalengka yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil gotong royong: dari kita, oleh kita, dan untuk kita—sebagai bentuk NU yang berdaulat, mandiri, dan maju bersama.
“NU sedang memanggil. Maka semua kader harus merasa terpanggil. Mari kita hidupkan NU dengan kebersamaan dan kontribusi nyata,” ungkap KH Solehul.
Ia juga menyoroti pentingnya seni dan budaya sebagai media dakwah sekaligus perekat antar-generasi.
“NU bangga dengan seni. Kita cintai budaya kita sendiri, karena di dalamnya ada identitas dan kekuatan NU,” tambahnya.
BACA JUGA:Kepercayaan Investor Global Menguat, Transformasi Jadi Fondasi Daya Tarik Saham BBRI
