
RADARMAJALENGKA.COM– Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, Siska Gerfianti, mendorong Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) di Kabupaten Subang untuk segera naik kelas menjadi mandiri dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Rumah BUMN Jadi Jembatan UMKM Lokal Promosikan Sambal Cita Rasa Khas Indonesia ke Mancanegara
Dorongan ini disampaikan Siska saat memberikan arahan dalam kegiatan pembinaan Kampung KB yang digelar di Aula Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, pada Rabu (28/5/2025).
Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Subang, Ega Anjani, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang, Yayat Sudrajat, serta Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga DP3AKB Jawa Barat, Iin Indasari.
“Saat ini, dari 253 desa di Kabupaten Subang, seluruhnya telah memiliki Kampung KB. Namun, baru 35 desa yang berstatus mandiri dan 86 desa berkelanjutan, kurang dari 50 persen. Sisanya masih berada pada tahap dasar dan berkembang. Kami optimis seluruh desa bisa segera naik kelas menjadi mandiri dan berkelanjutan,” ujar Siska.
Berdasarkan data dashboard Kampung KB Nasional per 26 April 2025, Jawa Barat memiliki 5.957 Kampung KB di desa dan kelurahan, dengan 47 persen berstatus dasar, 21 persen berkembang, 9 persen mandiri, dan 24 persen berkelanjutan. Peningkatan kualitas Kampung KB menjadi prioritas pemerintah provinsi dalam rangka mengoptimalkan program keluarga berkualitas di wilayah dengan populasi terbesar di Indonesia ini.
Siska juga menekankan pentingnya implementasi Surat Edaran Nomor 11.SS.03.01.01/Kesra tertanggal 22 Januari 2025 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung KB di Jawa Barat. Surat edaran tersebut mengamanatkan para bupati dan wali kota untuk meningkatkan kapasitas Kampung KB hingga mencapai klasifikasi mandiri dan berkelanjutan.
“Gubernur Jawa Barat meminta kepala daerah melakukan langkah konkret, termasuk penyediaan data keluarga, perubahan perilaku, peningkatan cakupan layanan, serta penataan lingkungan keluarga. Kolaborasi dengan lembaga masyarakat seperti TP PKK dan Tim Pembina Posyandu juga sangat penting,” tambah Siska.
BACA JUGA:Puluhan Peserta Tampilkan Cerita Daerah, Lomba Bertutur Disarpus Meriah
Kampung KB menjadi strategi utama dalam mewujudkan keluarga berkualitas di Jawa Barat, sebagai fondasi pembentukan karakter bangsa yang kuat. Siska menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat luas.
“Semoga pembinaan ini memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat. Saatnya kita membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya demi kemajuan Kampung KB di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Subang,” tutup Siska.