MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Puluhan siswa SDIT Al Afiyah, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, antusias mengikuti kunjungan dan belajar membatik di Galeri Batik Herti Elit di Desa Karyamukti, Kecamatan Panyingkiran, Selasa (19/11).
Puluhan siswa berangkat dari sekolah di Jalan Gerakan Koperasi Majalengka dengan menaiki 5 unit mobil angkot, didampingi para gurunya, dan tiba di Galeri Herti Elit sekitar pukul 08.00 WIB.
Wali Kelas IV A, Detty Tufiyati, SPd, menyebutkan ada 43 siswa kelas IV SDIT Al Afiyah yang mengikuti kunjungan dan belajar membatik.
“Kami memilih berkunjung dan belajar ke Herti Elit karena memiliki motif batik khas Kabupaten Majalengka,” kata Detty, yang juga diiyakan oleh Wali Kelas IV B, Yuli Amalia Andhini SPd.
BACA JUGA:KPU Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan pada Pilkada Serentak 2024
Yuli menambahkan, kunjungan serupa telah dilaksanakan tahun lalu ke Galeri Herti Elit oleh siswa kelas VI.
“Kunjungan ini bertujuan untuk mengenalkan motif batik khas Majalengka kepada siswa dan agar para siswa bisa belajar membatik,” ujar Detty.
SDIT Al Afiyah, yang berdiri pada tahun 2015, kini memiliki lebih dari 200 siswa dengan jumlah dewan guru mencapai 32 orang.
“Kami berterima kasih kepada pemilik dan pengelola Batik Herti Elit yang telah menerima kunjungan kami, sehingga anak-anak bisa belajar membatik,” kata Detty.
Sementara itu, Pengelola Galeri Herti Elit, Elit Jarashuda Haq, mengapresiasi positif kunjungan dari para siswa SDIT Al Afiyah.
BACA JUGA:Menteri Nusron Wahid Tekankan Penataan SDM yang Adil
Sebelumnya, kunjungan serupa dilakukan oleh siswa SDIT Tazkia Insani, Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran.
Djelaskan oleh putri dari Sang Maestro Lukisan Bordir, Heri Suhersono dan Uti Sayuti, SPd, bahwa batik motif Majalengka pertama kali dibuat oleh ayahnya, Heri Suhersono, yaitu motif Simbarkancana.
Selanjutnya, motif lainnya termasuk Nyi Rambut Kasih, Kota Angin, Buah Maja, Motif Batik Spektakuler, Buah Mangga, Buah Gedong, Motif Beunteur, Motif Jagung, Seribu Gunung, Terasering Panyaweuyan, serta Motif Bola Dunia dan Motif BIJB.
Para siswa juga dikenalkan dengan alat-alat membatik dan proses pembuatannya.
"Pembuatan batik diawali dengan penyediaan kain mori putih, membuat pola gambar, pelilinan, pelepasan lilin, hingga pewarnaan. Proses pembuatan batik ada yang menggunakan teknik batik tulis, batik cap, dan kombinasi antara tulis dan cap," ujarnya. (ara)
BACA JUGA:Lojikobong Target 70 Persen Untuk Kemenangan Paslon Eman-Dena