RADARMAJALENGKA.COM - Apa jadinya jika terjadi suatu gempa, di bulan suci ramadhan seperti ini. Lalu apakah terdapa suatu tanda? Jika mengacu kepada pendapat islam dan primbon jawa, apakah gempa bumi di bulan ramadhan membawa suatu pertanda?
Siapa yang tidak menyangka, bahwa di bulan suci sekalipun, termasuk ramadhan kali ini, di Indonesia, tak terlepas dari semacam bencana alam yang terjadi, salah satunya gempa bumi, yang beberapa hari lalu terjadi di Tuban, Jawa Timur.
Lantas, mengapa gempa bisa terjadi, sekalipun di bulan suci, jawabannya Wallahu Alam, karena mungkin sudah kehendak dan takdir tuhan, tapi jika dilihat dari alasan lain, pun masih mungkin untuk diselidiki terkait gempa yang terjadi di bulan suci ramadhan, terutama tentang suatu pertanda tertentu.
Pada pembahasan artikel kali ini, berfokus dengan suatu bahasan mengenai, apa pertanda yang disebabkan oleh gempa yang terjadi di bulan ramadhan. Terutama jika mengacu ke dalam pendapat dari islam dan primbon jawa. Yuk simak selengkapnya pada artikel kali ini secara saksama.
Dilansir dari Wikipedia, gempa bumi adalah suatu aktivitas dan pergerakan yang disebabkan secara seismik, dengan frekuensi, jenis, dan ukuran tertentu dari suatu gempa bumi.
Titik awal dari gempa disebut hiposentrum, dan titik yang terdapat di permukaan tanah yang tepat berada di atas hiposentrum disebut episentrum. Ketika gempa terjadi di permukaan bumi, maka dampak yang terjadi adalah retakan yang disebabkan oleh gangguan pada tanah, ketika pusat gempa terjadi di area lepas pantai, dengan skala yang besar maka akan menimbulkan sebuah tsunami.
Gempa bumi banyak macamnya, gempa tektonik yang berasal dari pelepasan energi pada lempeng bumi, gempa vulkanik yang berasak dari aktivitas gunung berapi, dan gempa ledakan, yang terjadi ketika ada suatu ledakan seperti bom nuklir. Gempa bumi diukur dengan alat Seismometer, dengan skala Magnitudo, yang umum digunakan sebagai besaran acuan dari suatu gempa.
Lalu, gempa bumi yang terjadi di wilayah Tuban Jawa Timur Indonesia, pada tanggal 23 Maret 2024. Dengan kekuatan 6,0 skala richter. Yang terjadi di bulan ramadhan, tepat di hari Jumat. Lantas apakah gempa yang terjadi di bulan ramadhan seperti ini, memiliki pertanda? Termasuk jika pertanda menurut islam dan primbon Jawa.
Menurut Islam, gempa yang terjadi di bulan ramadhan seperti yang dilansir dari blog Istiqlal, mengartikan bahwa Gempa bumi merupakan bencana alam yang terjadi atas izin Allah SWT dan hal ini terjadi bagi manusia, sekalipun di dalam bulan suci Ramadhan. Sesuai dengan pernyataan di dalam Al Quran yang berbunyi "Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid/57: 22). Jadi gempa bumi jika, dilihat dari perspektif islam, mengartikan bahwa gempa sudah memang menjadi takdir dan kehendak Allah SWT yang tertulis di dalam Lauh Mahfudz nya.
Namun menurut primbon jawa, gempa yang terjadi pada saat bulan suci ramadhan, memiliki banyak pertanda. Diantaranya seperti yang dilansir dari paper Academia:
- Bila gempa terjadi saat Subuh, maka memiliki pertanda akan ada raja/pembesar/pemimpin yang wafat.
- Bila terjadi waktu Duha, maka pertanda akan terjadi peperangan atau huru hara di suatu negeri.
- Bila terjadi waktu Dzuhur, maka memiliki pertanda baik bagi penduduk suatu negeri.