MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Kenaikan harga beras telah menjadi perhatian utama bagi sejumlah pemilik warteg di Majalengka.
Dalam beberapa bulan terakhir, harga beras di pasaran telah melonjak tajam, meningkatkan beban finansial bagi mereka yang mengandalkan beras sebagai bahan utama dalam hidangan mereka.
Dengan demikian, beberapa warteg mulai mengambil langkah-langkah kreatif untuk tetap bertahan, salah satunya adalah menawarkan porsi yang lebih kecil dengan harga yang tetap bersahabat.
"Kami memiliki sistem prasmanan sehingga tidak dapat membatasi pengambilan nasi. Paling kalau ada pesanan dibungkus, nasinya dikurangi," ujar Hj Lilis, pemilik Warung Mimi.
BACA JUGA:Harga Cabai Hijau di Tingkat Petani Naik Rp20 ribu/Kg
Menurutnya, kenaikan harga beras belakangan ini telah memicu berbagai perubahan dalam berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor kuliner seperti pengusaha warung Tegal (warteg).
Namun, para pemilik warteg menemukan cara untuk mengatasi tantangan itu dengan menawarkan porsi yang lebih kecil dengan harga yang bersahabat, seperti yang dilakukan oleh Warung Mimi di Majalengka.
Warung Mimi yang berada di jalan utama KH Abdul Halim ini mengaku terpaksa mengurangi porsi meski tidak signifikan.
Langkah ini diharapkan tidak hanya membantu warteg untuk tetap beroperasi tetapi juga memberikan opsi yang lebih terjangkau bagi masyarakat yang terdampak.
BACA JUGA:Kang Nana Membuka Turnamen Voli, SMKN 1 Lemahsugih Juara Majalengka Berkah CUP 2024
Lilis menyampaikan bahwa semenjak naiknya harga beras, laba yang diperoleh cenderung berkurang, terutama dengan meningkatnya jumlah kompetitor.
Namun, yang terpenting baginya adalah bagaimana caranya bisa bertahan. Untuk pesanan dibungkus, porsi yang diberikan memang sedikit berkurang, tapi untuk rencana menaikkan harga, rasanya cukup berat.
“Saya berharap harga beras kembali normal,” ujarnya.
Dirinya berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menurunkan harga beras yang dinilai tidak hanya memberatkan para pedagang warteg tapi juga masyarakat luas. (ara)