Pengamat Sebut Pilpres 2024 Sangat Mustahil Satu Putaran

Sabtu 10-02-2024,18:49 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

"Sebab, pemilihan umum di Indonesia itu selalu ditandai oleh para pemilih yang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk memfinalkan pilihannya," ucap dia.

Tidak hanya itu, 14 persen di antaranya masih menimbang-nimbang pilihannya sampai mendekati hari pencoblosan yakni 14 Februari 2024 mendatang.

"Di survei nasional kami yang terakhir dengan 2600 responden itu, masih ada 25 persen pemilih yang akan memutuskan setelah semua debat mereka tonton, akhirnya, setelah 4 Februari, Itu kan sudah mepet, 10 hari lagi pencoblosan," kata Eep. 

"Lalu, kemudian (ada yang menentukan pilihan) setelah kampanye selesai, itu 10 Februari, tinggal 4 hari lagi hari H (pencoblosan) di masa tenang 11, 12, 13, dan yang terbesar justru di hari H, 14 persen lebih, gabungannya 25 persen," jelasnya. 

BACA JUGA:Pohon Mahoni Tumbang, Sopir Mobil Boks Tewas

Dengan penelitian yang dilakukan Polmark Indonesia, Eep meyakini Pilpres 2024 berlangsung dalam 2 putaran.

Terlebih, dalam proses pemilihan umum (pemilu) yang demokratis terdapat tiga kelompok yang berperan. 

Satu bintang, dua penentu, tiga wasit atau penyelenggara. 

Yang dimaksud dengan Bintang, kata dia, adalah kandidat yang disorot kamera, tampil dipanggung debat, terpampang di baliho dan banner serta muncul di televisi. 

BACA JUGA:Rekonstruksi Pembunuhan di Simpeurem, Pelaku Peragakan 44 Adegan

Tetapi, penentu dari kemenangan pemilu yangs sesungguhnya adalah yang kedua, atau setiap orang yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

"Jadi TPS itu adalah tempat yang paling aman dan nyaman buat pemilih di Indonesia dan dimanapun karena ketika masuk ke bilik suara, kita praktis tidak berharadapan dengan presiden, dengan polisi, dengan tentara, bansos sudah lewat,”jelas dia.

"Ini pemilih ini enggak bisa keputusannya dirumuskan sekarang, merekalah yang akan menentukan,”kata Eep.

Tidak hanya itu, Eep juga memprediksi pertarungan Pilpres di putaran kedua ini akan berlangsung sengit. Partai-partai pengusung Anies dan juga Ganjar diprediksi bakal berkoalisi. 

Selain itu, resistensi PDI-P terhadap PKS dinilai tak akan menjadi halangan karena daya tolak bergabung ke kubu Prabowo lebih besar.

BACA JUGA:Temu Kader Prabowo di Bandung Membludak, Ridwan Kamil: Tanda Kecintaan pada 02

Kategori :