MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Anggota Komunitas Jip Majalengka Drs H Mahmud MP yang juga mantan Kabid Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Sekretaris Inspektorat Majalengka mengaku prihatin dengan kondisi kekeringan dan krisis air yang terjadi saat ini akibat kemarau panjang.
Salah satu penyebab krisi air kata dia di antaranya adalah selain adanya pemanasan global akibat efek rumah kaca, juga karena makin berkurangnya pepohonan penyerap air, baik akibat penebangan maupun akibat musibah kebakaran. Oleh karena itu gerakan penghijauan di Kabupaten Majalengka harus segera digerakkan kembali.
Pada pertengahan Oktober ini, pihaknya akan menggelar kegiatan kemping bersama di Curug Leles, sekaligus melakukan gerakan menanam pohon, yang diharapkan bisa diikuti oleh semua komunitas dan masyarakat lainnya.
“Insya Allah nanti pada pertengahan Oktober ini kita akan ada acara camp bareng sambil menggelar gerakan menanam pohon, sebagai salah satu upaya menjaga lingkungan serta kandungan air dan oksigen,” ucapnya.
BACA JUGA:Rentang waktu Debt Collector Shopee Paylater datang ke Rumah
BACA JUGA:3 Solusi Gagal Bayar Pinjol Ilegal
Dikatakan, dengan upaya penghijauan yang dilakukan maka akan mampu meminimalisasi bencana kekeringan di kemudian hari. Sebab pada dasarnya pepohonan selain mampu menghasilkan oksigen yang bersih serta berfungsi sebagai filter bagi karbondioksida atau racun berbahaya, juga berfungsi sebagai kantong kantung air, yang mampu menjadi sumber air pada saat musim kemarau.
“Selain bisa membersihkan udara dengan oksigen yang bersih, pepohonan juga bisa menjadi alat untuk menyimpan cadangan air di dalam tanah secara alami,” tambahnya.
Sementara itu dari pantauan di lapangan saat ini, bencana kekeringan dan musibah kebakaran di Kabupaten Majalengka terus meluas. Bahkan, di Desa dan Kecamatan Panyingkiran sejumlah sumur warga kini mulai mengalami kekeringan, sehingga banyak warga yang terpaksa membeli air isi ulang untuk kebutuhan minum dan memasak.
“Iya mas saat ini banyak sumur warga di desa kami yang mulai kering,” ucap Didi warga setempat kepada koran ini kemarin.
BACA JUGA:Cara Mengajukan Surat Restrukturisasi dalam pinjaman Online
BACA JUGA:Restrukturisasi, Solusi Gagal Bayar Pinjol
Sedangkan berdasarkan aplikasi pengukur suhu, hawa panas di Kabupaten Majalengka saat ini mulai terasa bahkan di pukul 9.00 WIB terlihat suhu udara sudah mencapai 30 derajat, dan di pukul 11,20 naik menjadi 35 derajat. Berdasarkan aplikasi suhu yang ada di android tercatat angka 39 derajat/23 derajat dengan kelembapan 44 persen. (pai)