
Setelah berdiam di daerah Tuk, Raden Rustam berganti nama menjadi Ardi Sela (Ardi=Tanah; Sela=Batu).
Hal tersebut untuk mengingatkan ia manakala bersemedi selalu duduk di atas batu dengan ditimbuni tanah.
Ia meninggal dan dimakamkan di daerah Tuk sehingga terkenal dengan nama Situs Ardi Sela dan Situs Muara Bengkeng (Muara=Bebelik; Bengkeng=Keras/Nyaring).
Untuk mengenang jasa mereka, masyarakat mendirikan pesantren dengan nama Pesantren Tuk, sedangkan makam Ardi Sela dan Muara Bengkeng dijadikan tempat keramat.
Masih untuk mengenang jasa, nama Karangsuwung dijadikan nama sebuah desa, begitu juga Tuk Karangsuwung, hasil dari pemekaran Desa Karangsuwung yang dulu berada di wilayah Kecamatan Karangsembung, sekarang berada di wilayah Kecamatan Lemahabang. (*)