CIKAMPEK, RADARMAJALENGKA.COM – Dalam melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) berupaya agar dapat memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan pada masyarakat terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Fuel Terminal (FT) Cikampek sebagai bagian dari Regional JBB memiliki Program Pasir Tanjung Inklusif dengan salah satu kegiatannya melakukan Gelar Budaya Kalagumarang untuk meningkatkan semangat gotong royong petani padi yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) untuk meningkatkan keberhasilan produksi padi.
Kabupaten Karawang dikenal dengan sebutan “Lumbung Padi Nasional” dikarenakan hamparan sawah yang luas dan pada umumnya masyarakat Karawang menjadi petani padi. Begitu juga dengan Desa Pasir Tanjung yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang dengan jumlah penduduk sekitar 6.000 jiwa dan luas wilayah sekitar 554 HA, dimana dari luas tersebut sekitar 224 HA digunakan untuk persawahan.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan bahwa Gelar Budaya Kalagumarang merupakan tradisi gotong royong masyarakat dalam menghadapi permasalahan hama tikus, dimana pelaksanaannya dilakukan sebelum petani menanam padi dan kegiatan Kalagumarang dimulai dengan membersihkan saluran irigasi di wilayah pertanian dan membentuk ekosistem pencegahan hama tikus dengan membangun rumah burung hantu sebagai salah satu predator tikus.
BACA JUGA:Antisipasi Karhutla, Kapolsek Sindangwangi Jalin Koordinasi Dengan TNGC dan MPA Desa Bantar Agung
BACA JUGA:Mewakili Kapolres Majalengka, Kabag SDM Hadiri Kegiatan Opening Ceremony Porsenitas X 2023
“Gelar Budaya Kalagumarang ini telah bertahun-tahun tidak dilakukan oleh petani di Desa Pasir Tanjung dikarenakan perubahan teknik pengelolaan pertanian dan penurunan tradisi gotong-royong diantara para petani, sehingga dengan berjalannya Program Pasir Tanjung Inklusif diharapkan dapat menimbulkan kembali semangat gotong-royong dalam upaya meningkatkan keberhasilan produksi padi secara optimal”, ujar Eko.
“Pertamina berkomitmen penuh dalam mendukung dan memberdayakan masyarakat, terutama disekitar wilayah operasi guna terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat”, pungkas Eko.
Program Pasir Tanjung Inklusif ini bertujuan untuk mengimplementasikan poin 2 – Tanpa Kelaparan, poin 11 – Kota dan Kehidupan yang Berkelanjutan dan poin 13 – Penanganan Perubahan Iklim dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat di masyarakat sesuai dengan tujuan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
BACA JUGA:Wow, Kali Pertama Gubernur Buka Porsenitas ke –X Tahun 2023
BACA JUGA:Street Carnoval, Jalanan Jadi Macet dan Sejumlah Sekolah Diliburkan