Namun bagi dunia wisata di Majalengka sendiri, tidak terlalu berdampak secara langsung. Termasuk dari segi kunjungan wisatawan.
Bahkan, ada beberapa wilayah di Majalengka yang bakal meredup gara-gara Tol Cisumdawu. Salah satunya adalah Kecamatan Kadipaten.
“Dulu orang yang akan ke Bandung atau dari Bandung menuju Majalengka akan mampir ke Kadipaten. Kalau tol itu dibuka maka orang tidak akan turun ke Kadipaten dan akan memilih langsung via tol," ungkapnya.
Dengan adanya Tol Cisumdawu, sambung dia, dengan sendirinya Majalengka akan terlewat. Terutama di wilayah seperti Kecamatan Kadipaten dan sekitarnya.
BACA JUGA:SEGITIGA EMAS! Mengenal Kawasan Metropolitan Rebana, Majalengka, Indramayu dan Cirebon Siap Cuan
Oleh karena itu kata dia, hal yang harus dipikirkan adalah bagaimana agar pengaruh tol itu memberikan dampak positif bagi Kabupaten Majalengka.
Solusinya diantaranya adalah dengan memperkuat wisata,industri dan sejumlah sektor pendukung wisata lainya.
“Jangan seperti sekarang konsep wisata di Majalengka tidak jelas arahnya. Begitu juga dengan industri yang tumbuh," tegasnya.
Dia tidak ingin Majalengka hanya jadi penonton dengan kehadiran BIJB Kertajati, Tol Cisumdawu hingga kawasan Rebana Metropolitan.
BACA JUGA:Ke Majalengka Cepat Lewat Tol Cisumdawu, Eh Jalan Cikijing Malah Banyak Lubang
"Misalnya, kegiatan ekspor dan impor sudah bisa dilakukan dan dikuasai oleh Majalengka, kan sampai sekarang hal itu belum bisa, oleh karenanya semua perangkat harus dipersiapkan,” terangnya.
Sehingga, kata dia, secara pribadi Tol Cisumdawu belum sepenuhnya bisa menguntungkan Majalengka, karena Majalengka hanya gate exit-nya saja.
Justru menurut dia, nanti yang banyak diuntungkan adalah Sumedang, karena di Sumedang memiliki banyak gate.
“Di Majalengka yang diuntungkan hanya BIJB, dan siapa BIJB itu, ya provinsi. Sehingga saya kira dibukanya Tol Cisumdawu tidak berdampak langsung kepada Majalengka, justru industri kecil dirugikan, warung kecil di sekitar jalan Majalengka –Bandung akan bangkrut,” tambahnya.