MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Sekolah-sekolah swasta jenjang SMP di Kabupaten Majalengka akan menggencarkan program kurikulum merdeka.
Kurikulum merdeka sendiri, yaitu metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya.
Secara umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam.
Demi melancarkan metode tersebut, para kepala sekolah dan guru swasta tingkat SMP dikumpulkan di Aula SMP Al-Quraniyyah di Jalan Olahraga, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (24/1).
Mereka mendapatkan materi bagaimana metode kurikulum merdeka itu bisa diimplementasikan dengan cara yang baik kepada anak didik.
Ketua Forum Kepala SMP Swasta (FKSS) Majalengka, Iwan S Arief mengatakan, penerapan metode kurikulum merdeka sejatinya sudah dilakukan pada tahun 2022 lalu.
Namun menurutnya, hal itu belum maksimal, sehingga para guru dihadirkan demi menerima pengetahuan yang benar terkait kurikulum tersebut.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, untuk lebih memudahkan dan mengenalkan bahwa kita dalam hal ini dari tahun 2022 dinilai kurang maksimal.
BACA JUGA:SEGITIGA EMAS! Mengenal Kawasan Metropolitan Rebana, Majalengka, Indramayu dan Cirebon Siap Cuan
“Sehingga, tahun 2023 ini kita gencarkan diharapkan sekolah di tingkat SMP se-Kabupaten Majalengka khususnya untuk kelas 7 harus bisa menggunakan kurikulum merdeka. Supaya apa yang diinstruksikan oleh kementerian melalui juga provinsi, di Kabupaten Majalengka sama dan serentak," kata Iwan.
Menurutnya, kurikulum merdeka itu banyak sekali keuntungannya. Salah satunya, bisa memadukan kurikulum berbasis pondok pesantren dengan kurikulum akademis.
Penerapan pembelajarannya pun, kata dia, akan semakin menyenangkan karena peserta didik memilih sendiri materi belajar yang disukainya.
"Kurikulum merdeka itu banyak sekali keuntungannya, salah satunya memadukan kurikulum berbasis pondok pesantren dan kurikulum akademis. Pembelajaran pun sangat menyenangkan, karena semua mempunyai tradisi dari pada pondokan masing-masing," jelasnya.
Di Majalengka sendiri, disebut Iwan, sudah 80 persen sekolah swasta tingkat SMP yang mulai menerapkan kurikulum tersebut. Sebab dibanding sekolah negeri, sekolah swasta tingkat SMP cenderung lebih banyak berbasis pondok pesantren.
BACA JUGA:Ke Majalengka Cepat Lewat Tol Cisumdawu, Eh Jalan Cikijing Malah Banyak Lubang
"Hampir seluruh pondokan itu sekitar 80 persen sudah menerapkan sistem kurikulum merdeka, sebetulnya, karena mereka berbasis pondok pesantren. Jadi cara penyampaiannya itu sangat-sangat tidak seperti sekolah-sekolah zaman dulu, di era abad 19 atau 20," jelas dia.
Sementara, Kabid SMP Dinas Pendidikan Majalengka, Dodo Rukanda mendukung dengan upaya yang dilakukan oleh FKSS untuk menggunakan metode kurikulum merdeka ke sekolah-sekolah swasta.
Sebab sekolah negeri pun saat ini dituntut juga menggunakan kurikulum serupa demi membuka wawasan dan gagasan kepada para peserta didik.
"Saya setuju dengan kurikulum merdeka ini, karena lebih cenderung membuka wawasan dan anak lebih bisa berpikir kritis tanpa terjaga dengan apapun. Sebenarnya, mengajar juga cenderung lebih terbuka, bisa membuka wawasan dan yang paling penting adalah anak bisa dibuka kompetensinya," kata Dodo.
Lebih jauh Dodo mengatakan, bahwa di era generasi Z seperti sekarang ini, metode pembelajaran sejatinya memang butuh pembaharuan. Sehingga, metode kurikulum merdeka dianggap penting lantaran membuat anak cenderung mengemukakan pendapat yang lebih luas ketika belajar.