Berkunjung ke Situ Bagendit Garut, Siap-Siap Kecewa

Rabu 18-01-2023,05:31 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

GARUT, RADARMAJALENGKA.COM - Salah satu destinasi wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat adalah Situ Bagendit. Situ ini sekarang sudah berubah dari sebelumnya.

Memang lebih tertata dan lebih rapih ketimbang sebelumnya. Walaupun masih jauh dari apa yang dipromosikan awal pembenahan. Pengunjung pun siap-siap kecewa.

Memang, sejak 2020 lalu, destinasi wisata seluas 2,8 hektar ini sudah disulap. Baru tahun 2022 selesai direvitalisasi. Sedikitnya duit 87,73 miliar rupiah digelontorkan untuk penataan kembali lahan wisata alam ini.

Seperti diketahui, Situ Bagendit terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi Kabupatwn Garut, Jawa Barat. Situ ini merupakan objek wisata alam berupa danau. Situ ini juga berfungsi sebagai batas administrasi.

BACA JUGA:Pesawat Lion Air Terbang Rendah Hingga Menyentuh Air, Foto di Aplikasi Bikin Geger

Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Banyuresmi, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cipicung, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Binakarya, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukamukti.

Jika kita berkunjung ke Situ Bagendit, bisa menikmati pemandangan. Bisa mengelilingi danau dengan menggunakan perahu atau rakit. Para pengunjung juga dapat melakukan kegiatan rekreasi keluarga. Seperti menikmati pemandangan serta kegiatan bersepeda air.

Hanya saja bila berkunjung ke Situ Bagendit sekarang akan terasa lebih komersial. Tamu tidak hanya membayar uang parkir dan tiket masuk.

Juga dompetnya bakal dikuras untuk segala rupa permainan anak-anak. Tentu saja untuk sewa perahu rakit atau sepeda air. Selain membayar makan minum dan biaya belanja oleh-oleh.

BACA JUGA:RAMALAN NOSTRADAMUS: Perang Dunia ke-3 dan Manusia Makan Manusia

Ternyata jangan kaget. Banyak promosi yang mengecewakan para pengunjung. Jika sebelumnya para wisatawan dijanjikan bakal menikmati banyak fasilitas, sejatinya itu hanya promosi awal pembukaan.

Seperti jogging track sepanjang 6 km, taman teratai, taman bermain, pusat kuliner, restoran, masjid terapung, dan jembatan swafoto, nyatanya sulit ditemui. 

Yang mengecewakan dan keadaan yang semakin memburuk ini mulai tampak sejak dari pintu masuk. Para petugas parkir tak lagi berseragam.

Akibatnya, pengunjung sulit membedakan dengan preman setempat. Kesan kotor dan tak terawat tak lagi terhindarkan. Misalnya di tempat penitipan kendaraan. Juga PKL tak resmi menyemut.

BACA JUGA:Sumber Air Hangat dan Berasa Manis di Desa Payung Berbahaya

Kategori :