MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.ID - Anggur Brasil di Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka diminati petani asal Aceh hingga Jerman.
Petani anggur Brasil Dr Deden menyebutkan, anggur Brasil di Desa Teja mulai dikembangkan pada tahun 2001 dan dikenal luas hingga mancanegara pada tahun 2016, setelah perkebunan anggur Brasil diunggah di YouTube.
"Alhamdulilah petani dari Aceh, Makassar hingga Jerman sempat datang ke Teja dan beli anggur Brasil," ujar Deden kepada Radar kemarin.
Menurut dosen sebuah perguruan tinggi di Ciwaringin Cirebon ini, pohon bonsai anggur Brasil juga dimimati dan telah dipesan oleh Bupati Karna Sobahi MMPd dengan harga perbuah Rp6 juta, dan kini tinggal dikirim saja.
BACA JUGA:Baznas Beri Bantuan Masyarakat Miskin, Raih Banyak Penghargaan
Disebutkan Deden, bibit asalnya memang dari Brasil tapi ia peroleh dari Majalengka. "Para petani di sini umumnya fokus untuk pembibitan pohon. Nah, kita tidak hanya pembibitan tapi juga sampai semai,” katanya.
Menurut Deden, anggur Brasi ini juga sering disebut anggur batang atau anggur pohon, karena buahnya keluar dari batang pohonnya.
Diakuinya, pohon anggur Brasil yang kini dikembangkannya bisa berbuah lebih cepat hanya dalam waktu 4 tahun. Sedangkan kebanyakan anggur itu baru berbuah setelah usianya 8 tahun.
"Makanya banyak yang datang ke sini karena anggur Brasil bisa dalam waktu 4 tahun, bahkan 2 tahun sudah berbuah," ujarnya.
BACA JUGA:Atlet Panahan Majalengka Sabet 2 Perak
Ditambahkan Deden, para pengunjung yang hanya ingin melihat kawasan perkebunan anggur Brasil bisa datang ke Blok Senin RT 01 RW 02.
Kendati gratis, akan tetapi pihaknya memiliki 3 paket pilihan bagi pengunjung yakni untuk sarana edukasi, wisata dan paket nasi liwet khas dengan paket lengkap untuk 5 orang hanya Rp150 ribu.
Untuk paket edukasi pengunjung bisa belajar okulasi, biasanya ditujukan bagi pelajar SLTP/SLTA. "Para pengunjung juga bisa membeli tanaman bibit angur Brasil mulai harga Rp60 ribu," ujarnya.
Deden bersyukur dengan adanya perkebunan anggur Brasil ini perekonomian masyarakat sekitar bisa meningkat. "Kami juga mengajak para pemuda untuk lebih mencintai profesi petani, dan alhamdulilah kini banyak generasi muda yang mau bertani,” ujar Petani Pemuda Pelopor Nasional 2020 ini.
BACA JUGA:5 Tahun Diajukan Perbaikan, Jembatan Gantung Cileuis Dibiarkan Putus, Warga Kecewa Pemkab Majalengka