RADARMAJALENGKA.ID - Istilah pengetahuan tentu tidak akan telepas dalam dunia pendidikan. Kita sering menggunakan kata pengetahuan dalam kehidupan kita, baik yang berhubungan dengan pekerjaan maupun dengan pendidikan. Apakah kita mengetahui sebenarnya makna dan definisi dari pengetahuan tersebut ?.
Saya memberikan contoh dua kasus berbeda untuk mencari tahu makna sesungguh nya dari pengetahuan. Kasus pertama, seorang peserta didik belajar tentang bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar agar bisa digunakan untuk melihat dan mengamati objek-objek yang ukuran nya sangat kecil.
Sehingga, setelah mempelajari tersebut peserta didik menjadi tahu meggunakan mikroskop dan menggunakan nya dalam proses pembelajaran. Kasus kedua, peserta didik belajar tentang bagaimana cara membuat keributan didalam kelas agar mendapat perhatian dari teman-teman di kelas.
Oleh karena itu, peserta didik mencari bahan bacaan di internet agar mampu membuat keributan dikelas. Setelah banyak mendapatkan bahan bacaan peserta didik akahir nya tahu bagaimana cara membuat keributan dikelas agar mendapatkan perhatian dari teman-teman di kelas.
BACA JUGA:Atlet dan Pelatih Peraih Medali Diguyur Bonus Puluhan Juta
Kedua kasus di atas adalah sama-sama belajar untuk mengetahui sesuatu agar dapat diterapkan didalam kelas atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak semua kasus tersebut merupakan usaha memperoleh pengetahuan. Kita bahas untuk kasus pertama: peserta didik belajar untuk mendapatkan ilmu tentang penggunaan mikroskop yang bermanfaat untuk dirinya dan untuk orang lain.
Kegiatan ini di anjurkan oleh guru dan secara etika tidak bertentangan dengan norma yang ada. Peserta didik yakin akan kebenaran ilmu yang ia pelajari, sehingga bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Pada kasus pertama ini dikatakan bahwa peserta didik memperoleh pengetahuan. Beda hal nya dengan kasus kedua, peserta didik belajar tentang bagaimana membuat keributan dikelas agar mendapatkan perhatian dari teman-temanya.
Meskipun murid banyak membaca dan menggali referensi untuk mendapatkan cara yang tepat membuat keributan di kelas, tetapi peserta didik tersebut tidak dikatakan sedang memperoleh pengetahuan. Hal ini dikarenakan, peserta didik berusaha untuk mencari tahu cara membuat sesuatu yang salah dan bertentangan dengan norma.
Membuat keributan dikelas adalah Tindakan yang salah dan tidak benar. Bahkan secara etika juga dilarang untuk membuat keributan dikelas dengan tujuan apapun itu. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan kasus pertama adalah kegiatan yang memperoleh pengetahuan dan kasus kedua bukan memperoleh pengetahuan.
BACA JUGA:Dua Napi Lapas Majalengka Dapat Remisi Natal
Dari masalah yang saya uraikan di atas tentu kita sudah mulai memahami makna dari pengetahuan. Pengetahuan adalah informasi yang berisi tentang sebuah fakta, kebenaran dan diyakini kebenaran nya. Dalam ilmu filsafat, syarat dasar pengetahuan ada dua, yaitu:
a. Benar
Informasi/fakta yang kita dapatkan haruslah bernilai benar. Sesuatu yang benar akan dengan sangat mudah diterima oleh orang banyak dan memberikan manfaat bagi orang banyak. Kebenaran yang ada dalam pengetahuan harus terjustifikasi kebenaran nya agar ia bisa menjadi sebuah pengetahuan.
b. Yakin
Tidak cukup dengan hanya bernilai benar saja, tetapi juga harus yakin dengan kebenaran tersebut. Oleh karena itu, jika ada sebuah informasi yang bernilai benar lalu kita tidak meyakini itu adalah benar, maka informasi tersebut bukanlah pengetahuan. Informasi akan menjadi pengetahuan jika kita meyakini bahwa informasi tersebut adalah benar.
Keyakinan sejati belaka tidak cukup untuk pengetahuan, karena seseorang dapat memperoleh keyakinan sejati semata-mata karena keberuntungan, namun kita tidak dapat memperoleh pengetahuan karena keberuntungan. Contoh nya: ketika orang memiliki seekor kuda yang diberi nama “Hebat”, nama tersebut diberikan kepada kuda agar kuda yang ia miliki mampu menang disetiap lomba pacu kuda dan pemilik kuda sangat yakin hal itu. Meskipun kuda yang diberi nama “Hebat”tersebut memang menang saat lomba pacu kuda, tetapi kemanangan kuda tersebut bukanlah dikarenakan oleh nama nya “Hebat”. Melainkan sebuah keberuntungan atau sebuah kebetulan saja.
Selanjutnya kita akan mengenal jenis-jenis pengetahuan. Kita tentu perlu tahu jenis-jenis pengetahuan dan darimana saja kita memeroleh pengetahuan. Berikut jenis jenis pengetahuan
BACA JUGA:BSI Perkokoh Ekonomi Akar Rumput dengan Pemberdayaan dan Digitalisasi Layanan
a. Propositional knowledge
Yaitu pengetahuan yang diperoleh karena diberikan (given). Kita bisa memperoleh pengetahuan karena diberikan oleh seseorang. Seperti contoh dalam pembelajaran dikelas, murid memperoleh pengetahuan karena diberikan oleh guru, dalam pembelajaran matematika guru menjelaskan rumus tentang persamaan kuadrat, kemudian siswa meyakini bahwa rumus tersebut benar dan tidak diragukan, maka itu adalah sebuah pengetahuan bagi siswa yang diperoleh dari guru didalam kelas. Masih banyak lagi contoh pengetahuan yang diperoleh dari orang lain didalam kelas.
b. Ability knowledge
memiliki pengetahuan karena tau bagaimana cara melakukan. Sumber pengetahuan yang selanjutnya adalah karena kita tau cara melakukan nya bukan karena diberitahu oleh orang lain. Seperti contoh dalam membuka tutup minuman botol. Sebenarnya tanpa diberitahu oleh siapapun kita pasti sudah tahu cara membuka tutup botol minumam dikarenakan bawaan refleks fikiran kita bahwa cara untuk membuka tutup botol minuman adalah seperti pada umum nya yaitu di putar.