Pahlawan Irpin

Jumat 01-07-2022,05:00 WIB
Editor : Leni indarti hasyim

Zelenskyy berbuat tumben. Kali ini ia menyambut tamunya dari Indonesia secara khusus. Setidaknya dari caranya memilih baju. Zelenskyy kali ini mengenakan kemeja lengan panjang. Ia tidak hanya mengenakan kaus oblong seperti menyambut tamu negara lainnya. Baju Zelenskyy warna militer meski bukan baju militer.

Setelah menerima Presiden Jokowi itu Zelenskyy kembali bergulat dengan keadaan perang. Hari itu Zelenskyy membuat keputusan final: memutus hubungan diplomatik dengan Syria. Itu lantaran Syria mengakui berdirinya negara merdeka di bagian Timur Ukraina yang direbut Rusia.

Presiden Jokowi menyampaikan simpati dan keprihatinannya akibat serangan Rusia ke Ukraina. Cukup. Tidak bisa lebih dari itu. Presiden masih harus ke Moskow, bertemu Presiden Vladimir Putin.
Maka Presiden Jokowi tidak bermalam di Ukraina. Ia langsung kembali ke kota Przemyśl. Kembali naik kereta 12 jam.
Setidaknya Presiden Jokowi telah mencatatkan sejarah sebagai pimpinan negara Asia pertama yang ke Ukraina di masa perang. Sebagai ketua G20 Jokowi harus melakukan itu.

Dari Przemyśl, Presiden Jokowi terbang ke Moskow. Hanya satu jam penerbangan. Kalau lurus.
Di Rusia beban misi Presiden Jokowi tentu lebih berat. Ia berhadapan dengan Presiden negara besar yang tidak takut apa pun: Amerika, NATO, G7, dan tentu juga G20.

Tapi Presiden Jokowi setidaknya bisa menyuarakan langsung ke Vladimir Putin: gara-gara serangannya ke Ukraina ia harus memecat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Semua negara ikut menderita. Ada yang sampai bangkrut seperti Sri Lanka.
Dituruti atau tidak rasanya tidak penting. Putin harus mendengar itu. (Dahlan Iskan)

Kategori :

Terkait

Minggu 14-08-2022,05:00 WIB

Surat Kuasa

Sabtu 13-08-2022,05:00 WIB

Tembak Menembak

Jumat 12-08-2022,05:00 WIB

Bintang Wanita

Kamis 11-08-2022,05:00 WIB

Kepung Cendol

Rabu 10-08-2022,05:00 WIB

Labirin Polkam